Sukses

14-8-1979: Badai Aneh 'Telan' Kapal Pesiar, 15 Orang Tewas

Perlombaan kapal pesiar bernama Fastnest Race dilanda badai hingga memakan korban jiwa.

Liputan6.com, Irlandia - 40 tahun lalu peristiwa aneh melanda sebuah kompetisi yacht atau kapal pesiar.

Tepat pada 14 Agustus 1979, tiba-tiba badai aneh terbentuk di lautan yang tengah ramai karena kompetisi kapal pesiar. Amukannya 'menelan' belasan yacht dalam ajang Fastnet Yacht race.

Kapal-kapal tersebut hilang setelah badai aneh di Laut Irlandia itu muncul.

Sebanyak 303 kapal pesiar yang ada di sana tertiup oleh hembusan angin kencang yang dibawa badai. Seperti dikutip oleh Today in History dari bbc on this day, Rabu (14/8/2019), ratusan peserta terdampar dan beberapa jasad terlihat mengapung di lautan.

Sebanyak 15 orang tewas dan 6 orang hilang karena harnes yang putus, sisanya tenggelam dan meninggal karena hipotemia.

Tim penyelamat kemudian dikerahkan hingga bekerja sepanjang waktu untuk menjawab panggilan darurat. Angkatan Laut juga turut membantu dan telah menyelamatkan sekitar 100 korban.

Tak hanya itu, kapal perang Belanda dan Prancis juga bergabung sebagai tim penyelamatan peristiwa tersebut. Sekitar 32 km dari laut, mereka mencari 150 kapal yang masih menghilang.

Kemudian, kapal pesiar yang rusak telah dikawal ke pelabuhan dari ujung barat daya Irlandia ke Kepulauan Scilly dan beberapa kapal lain menuju Wales.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Detik-Detik Badai

Perlombaan Fastnet adalah kompetisi terakhir dari serangkaian lima balapan dalam ajang kejuaraan Admiral's Cup, kejuaraan dunia balap kapal pesiar.

Pada 1979, perlombaan di mulai dari Cowes di Isle of Wight pada 11 Agustus di saat cuaca yang cerah saat itu. Rute perlombaan yakni melintasi Laut Irlandia dan kembali ke Plymouth.

Namun tak lama kemudian cuaca terlihat berubah. Beberapa orang menganggapnya sebagai pertanda "kemarahan besar" di laut.

Tak lama setelahnya, datang angin ribut yang menyapu ombak, dilanjutkan dengan gelombang pasang yang tak terduga hingga menyebabkan kekacauan.

Dari beberapa kapal, salah satunya telah mencapai garis finish di Plymouth yaitu kapal bernama Morning Cloud dan kaptennya --yang merupakan mantan perdana menteri-- Edward Heath.

Ia mengatakan, "Ini adalah pengalaman yang menurut saya tidak ada seseorang yang mau untuk pergi lagi dengan sukarela," ujarnya. "Laut itu mengamuk dengan gelombang besar. Kemudian kami pun diselamatkan oleh tim penyelamatan dan dibawa ke sisi laut," tambah Edward.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Kelanjutan Perlombaan Fastnet?

Kini, sejumlah hal tentang keamanan menjadi yang utama dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Royal Ocean Racing Club dan bisa dalam bahaya.

Banyak kapal kecil yang ikut serta dalam kompetisi, tidak dilengkapi dengan radio dan menyebabkan tidak bisa melacak atau melaporkan posisi mereka. Ada juga laporan bahwa beberapa rakit rusak dan tali pengaman putus.

Menteri yang mengurusi kelautan, John Nott mengatakan, "Itu merupakan tragedi di mana mengakibatkan banyak korban jiwa," tutur John.

"Selalu ada pelajaran yang bisa dipetik dari setiap tragedi, tetapi saya tidak ingin orang-orang merasakan bahwa sebagai akibat dari bencana ini, perlombaan Fastnet tidak akan berlanjut." lanjutnya.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini