Sukses

Makin Canggih, Kota di China Ini Beralih Menggunakan Taksi Listrik

Sebuah kota di China sudah mulai menggunakan taksi listrik sebagai alat transportasi umum.

Liputan6.com, Shenzhen - Salah satu kota besar di China mulai meraih tonggak pencapaian di sektor lingkungan, sebab armada taksi di tempat tersebut hampir seluruhnya sudah menggunakan listrik.

Shenzen, sebuah kota pusat industri teknologi tinggi yang terleteak di sebelah selatan China, mengumumkan awal tahun ini bahwa 99 persen dari 21.689 taksi yang beroperasi telah bertenaga listrik.

Dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (8/1/2019), tahun lalu di kota itu masih ada 7.500 taksi berbahan bakar bensin. Beberapa di antaranya masih dapat ditemui di jalanan, namun taksi listrik jumlahnya jauh melebihi taksi berbahan bakar bensin.

Kota metropolis dengan populasi yang mencapai 12,5 juta jiwa tersebu adalah kota kedua yang mencapai prestasi dalah hal tersebut di China dan adalah yang terbesar.

Kota Taiyuan yang ada di sebelah utara China, dengan populasi 4,3 juta, hanya mengoperasikan armada taksi bertenaga listrik sejak 2016.

"Shenzhen telah menjadi yang terdepan di antara kota-kota besar China," ujar Cui Dongshu, sekretaris jendral Asosiasi Mobil Penumpang China.

Armada bus di Shenzhen telah sepenuhnya bertenaga listrik sejak tahun 2017. Kota ini adalah salah satu dari 13 kota yang menjadi perintis, dengan mempromosikan transportasi umum yang berenergi alternatif untuk meminimalisir polusi dan mengembangkan industri energi alternatif, ujar Komite Transport Pemerintah Kota Shenzhen.

Beijing dan kota-kota China lainnya dilayani oleh sepeda motor, sepeda, dan kendaraan pengirim barang beroda tiga bertenaga listrik yang membantu mengurangi emisi --dan terkadang mengejutkan para pejalan kaki karena beroperasi dengan hampir tanpa suara.

Taksi listrik di Shenzhen yang berjumlah lebih dari 20.000 akan mengurangi emisi karbon sebanyak hampir 850.000 ton per tahun, ujar komite transportasi kota. Meskipun demikian, inisiatif listrik menyeluruh tidak termasuk jasa berbagi tumpangan semacam Uber, yang populer di China.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fasilitas Taksi Listrik

Hambatan yang ditemui di Shenzhen adalah lokasi untuk mengisi ulang daya listrik sejak diluncurkannya 100 taksi listrik di tahun 2010.

Cui memuji kota tersebut atas tersedianya sekitar 20.000 lokasi untuk mengisi ulang daya listrik, yang menurutnya sudah cukup memadai untuk memenuhi permintaan.

Taksi listrik dilengkapi dengan terminal di dalam mobil yang menginformasikan kepada pengemudi daerah-daerah dimana tidak ada cukup taksi yang beroperasi, seperti di bandara, stasiun kereta api, atau lokasi-lokasi lainnya.

Ongkos taksi juga dengan jelas terpampang selain juga rute taksi, yang menurut komite transportasi Shenzhen akan mencegah pengemudi untuk membebankan ongkos berlebih atau mengambil rute memutar yang lebih jauh.

Shenzhen, yang berbatasan dengan Hong Kong, adalah kota dimana kantor pusat Huawei Technologies dan serangkaian perusahaan teknologi China berkantor pusat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.