Sukses

Paus Fransiskus Dituduh Tutupi Kasus Pelecehan Seksual, Vatikan Siap Beri Jawaban

Sembilan kardinal yang menjadi penasihat Paus Fransiskus mengatakan Vatikan sedang mempersiapkan klarifikasi tentang tuduhan-tuduhan tersebut.

Liputan6.com, Vatikan - Para penasihat Paus Fransiskus mengatakan Vatikan sedang mempersiapkan tanggapan terhadap tuduhan-tuduhan bahwa Paus telah menutupi perilaku seksual yang tidak semestinya yang dilakukan seorang kardinal Amerika.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (12/9/2018), sembilan kardinal yang menjadi penasihat Paus mengatakan Vatikan sedang mempersiapkan klarifikasi tentang tuduhan-tuduhan tersebut.

Mereka juga menyatakan, solidaritas total pada Paus atas peristiwa-peristiwa yang terjadi beberapa minggu terakhir ini.

Pernyataan itu disampaikan pada penghujung hari pertama pertemuan tiga hari di Vatikan antara Paus Fransiskus dan kelompok yang beranggotakan sembilan kardinal dari seluruh belahan dunia, yang bertemu beberapa kali dalam satu tahun untuk memberi masukan pada Paus tentang urusan-urusan gereja.

Ini merupakan tanggapan langsung pertama oleh Vatikan terhadap tuduhan Uskup Agung Italia Carlo Maria Vigano.

Uskup Agung Italia Carlo Maria Vigano menuding Paus bersama dengan dua puluh pejabat lain mengetahui tentang dugaan pelecehan seksual oleh mantan kardinal Theodore McCarrick, dan menutupinya.

Beberapa jam setelah Vigano menyampaikan tuduhannya, Paus Fransiskus -- lewat sepucuk surat -- mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak akan mengatakan sepatah kata pun tentang hal ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Imbau Paus Fransiskus Tindak Tegas Pelaku Pelecehan Seksual

Korban-korban dari skandal pelecehan seksual oleh oknum pemuka Gereja Katolik mengimbau Paus Fransiskus agar bersikap tegas terhadap pelaku predator seks selama lawatannya ke Irlandia.

Paus mulai melakukan kunjungan pada Sabtu 25 Agustus ke Irlandia. Negara itu berubah banyak sejak Paus Johanes Paulus II melawat ke sana pada 1989, dan telah menjadi jauh lebih sekuler menyusul skandal-skandal pelecehan seksual oleh imam yang mulai dibongkar pada 2005.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Paus Fransiskus berkunjung saat krisis pelecehan seksual muncul di Amerika, Chili, dan Australia, dan peristiwa-peristiwa ini telah mengingatkan rakyat Irlandia akan skandal yang mirip dan dilakukan oleh imam dan uskup di negara tersebut.

Banyak korban pelecehan, keluarga dan aktivis, menyerukan kepada Paus agar mengambil lebih banyak tindakan dan tidak sekedar bertemu secara privat dengan korban.

Pemrotes akan berkumpul di Dublin sementara Paus memimpin Misa pada Minggu (26/8), dan mereka berencana untuk mendesak Paus agar mengambil tindakan konkrit terhadap pelecehan seks.

Salah seorang korban pelecehan seks Irlandia bernama Marie Collins, memberitahu sebuah konferensi yang disponsori Vatikan pada Jumat bahwa Gereja Katolik harus memberlakukan mekanisme yang kuat guna menuntut tanggung jawab dari imam yang melakukan pelecehan.

"Siapa saja di Vatikan yang menghalangi upaya perlindungan untuk anak-anak harus dituntut pertanggung-jawabannya pula," kata Collins, seorang mantan anggota dewan penasihat pelecehan yang dibentuk oleh Paus Fransiskus.

Vatikan telah mengumumkan, Paus Fransiskus akan bertemu dengan korban-korban dari pelecehan seksual oleh imam, dan katanya, dia juga akan berkunjung ke Katedral St. Mary di Dublin untuk mendoakan para korban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.