Sukses

Wanita Bersenjata Gagang Sapu Vs Ular Kobra, Menang Mana?

Sambil memegang gagang sapu sepanjang satu meter, Mhelyn mencoba mengusir si ular kobra. Tetapi...

Liputan6.com, Singapura City - Seekor ular kobra berkeliaran di area rumah dekat MRT Dover di Singapura pada Senin pagi 7 Mei 2018. Melihat kedatangan 'tamu' tak diundang itu, salah satu penghuni, Carlos Chua meminta keluarganya bersembunyi di dalam rumah.

Ia juga meminta kerabatnya agar anjing beagle berusia 12 tahun milik keluarganya tak berkeliaran di sekitar rumah untuk sementara waktu.

"Ular itu bertindak agresif kepada siapa pun yang mendekatinya. Saya tahu bahwa beberapa kobra bisa meludahkan racun, jadi saya tak mendekatinya," kata pemuda 19 tahun itu kepada The New Paper yang dikutip dari Straits Times, Rabu (9/5/2018).

"Ular berbisa itu jenis equatorial spitting cobra," kata perwakilan dari Animal Concerns Research and Education Society (Acres).

Chua mengatakan ular kobra yang panjangnya sekitar 50 cm itu mengembangkan kepalanya dari balik ember plastik di taman ketika dia melihatnya.

Setelah ia berangkat kerja sekitar pukul 08.30, pembantunya yang orang Filipina dan telah bekerja dengan keluarganya selama sekitar 16 tahun, ternyata nekat memutuskan untuk segera bertindak.

Pembantu yang diidentifikasi sebagai Mhelyn mengatakan: "Saya merasa gugup ketika melihat ular. Meskipun tidak ada orang di rumah, saya takut reptil itu menggigit majikan."

Sambil memegang gagang sapu sepanjang satu meter, Mhelyn mencoba mengusir si ular kobra. Tetapi reptil itu justru menjadi lebih agresif.

"Awalnya saya tak ingin membunuhnya, tapi ular itu marah dan tak mau pergi," ujar wanita 48 tahun itu.

Akhirnya dengan nekat Mhelyn pun memukul ular kobra itu berulang kali dengan gagang sapu, sampai tubuhnya terbelah menjadi dua. Ia lalu membuang bangkainya.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Ular yang Aktif Serang Manusia

Menurut situs Lee Kong Chian Natural History Museum, spesies kobra ini (equatorial spitting cobra) biasanya tidak agresif jika dibiarkan sendiri. Ketika terancam, ia bisa menyemprotkan racun dari taringnya.

Semprotan bisa kobra jenis itu dapat mencapai jarak lebih dari satu meter, dan jika terkena mata akan menyebabkan kebutaan sementara.

Jika digigit, sistem saraf korban akan terpengaruh oleh racun dan bisa berakibat fatal.

Wakil kepala eksekutif Acres, Kalai Vanan, mengatakan bahwa umumnya ular kobra bukan reptil aktif yang menyerang manusia. Jika dihadapkan pada situasi yang sama, publik disarankan untuk menghubungi hotline pertolongan Acres.

"Berusaha memancing, menyakiti atau membunuh ular hanya akan memperburuk situasi, yang akan membuatnya menjadi defensif," jelas Kalai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.