Sukses

Presiden Iran: Donald Trump Terlalu Curiga pada Kami

Presiden Iran menuding Donald Trump memiliki kecurigaan berlebih terhadap komitmen proyek nuklir yang telah disepakati.

Liputan6.com, Teheran - Presiden Iran menegaskan pada Rabu, 25 April 2018, tidak akan mengubah sedikit pun kesepakatan proyek nuklir yang telah dibahas sejak 2015.

Penegasan tersebut dilontarkan sebagai tanggapan tentang kemungkinan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, merevisi draf kesepakatan yang ditandatangani oleh mayoritas anggota tetap Dewan Keamanan PBB itu.

Dikutip dari ABC News, Kamis (26/4/2018), Presiden Prancis Emmanuel Macron menyarankan langkah-langkah baru untuk mengatasi kekhawatiran Trump terhadap dugaan program misil balistik Iran -- yang tidak termasuk dalam kesepakatan terkait, berimbas pada kondisi geo-politik di kawasan Timur Tengah.

Di sisi lain, Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan Presiden Macron untuk tidak berusaha mengubah sedikit pun kesepakatan tersebut.

"Saya telah berbicara dengan Macron beberapa kali melalui telepon, dan satu kali secara tatap muka, mengatakan padanya bahwa kami tidak akan menambah atau menghapus apa pun isi kesepakatan itu. Kesepakatan nuklir adalah kesepakatan nuklir," tegasnya dalam sebuah konferensi di kota Tabriz, yang terletak di barat laut Iran.

Presiden Roihani juga menegaskan bahwa Iran akan tetap mematuhi kesepakatan, selama jaminan atas manfaat yang mereka minta tidak diusik.

"Namun, jika jaminan yang kami ajukan diusik oleh kepentingan tertentu, baik oleh salah satu atau beberapa pihak, kami juga berhak untuk lepas dari pedoman kesepakatan, apa pun situasinya," Presiden Rouhani menegaskan.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Presiden Iran Kembali Kritik Donald Trump

Sementara itu, Presiden Rouhani kembali melanjutkan kritik terhadap Presiden Donald Trump, dan menyebutnya tidak cakap dalam berpolitik.

"Anda tidak memiliki petunjuk tentang politik, tidak ada petunjuk tentang hukum atau perjanjian internasional. Anda hanya seorang pengusaha, pedagang. Anda adalah seorang pembangun gedung-gedung. Bagaimana Anda bisa memberi penilaian tentang masalah internasional?" kritik Rouhani.

Iran juga menolak keras pendapat Donald Trump saat menerima kunjungan diplomatik Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menyebut Iran "akan memiliki masalah yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya", jika kedapatan kembali memulai program nuklir.

Presiden Rouhani menyebut Donald Trump salah mengira komitmen yang disampaikan oleh Iran sebagai omong kosong, dan menaruh kecurigaan berlebih yang membahayakan kesepakatan terkait.

Di lain kesempatan, Presiden Trump menyebut kesepakatan nuklir Iran sebagai hal yang "gila" dan "konyol". Namun, ia enggan berbicara lebih jauh apakah AS akan tetap terlibat atau melepaskan diri dari tenggat waktu ratifikasi pada 12 Mei mendatang.

Kesepakatan itu mengharuskan Iran untuk mengekang program pengayaan nuklirnya, dan memberikan imbal balik berupa bantuan terkait berlakunya sanksi internasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.