Sukses

Pro Palestina, Mahasiswa Virginia Commonwealth University Walk Out Saat Upacara Wisuda

Puluhan perguruan tinggi yang dilanda protes mengadakan wisuda akhir pekan ini. Lebih dari 2.000 orang telah ditangkap sejak protes dimulai pertengahan April 2024.

Liputan6.com, Richmond - Puluhan mahasiswa di Virginia Commonwealth University keluar dari upacara wisuda pada Sabtu (11/5/2024), Sebagian aksi protes dan bentuk pro Palestina.

Hal ini terjadi sebenarnya sudah diantisipasi oleh pihak sekolah terkait kemungkinan adanya gangguan pada acara dimulainya wisuda.

Puluhan perguruan tinggi yang dilanda protes mengadakan wisuda akhir pekan ini.

Lebih dari 2.000 orang telah ditangkap sejak protes dimulai pertengahan April 2024, dikutip dari laman BBC, Minggu (12/5).

Postingan media sosial pada Sabtu (11/5) menunjukkan mahasiswa Virginia Commonwealth University (VCU) yang mengenakan toga meninggalkan ruangan saat Gubernur negara bagian dari Partai Republik Glenn Youngkin memulai pidato wisuda.

Beberapa mahasiswa mengkritik pemilihan Youngkin sebagai pembicara tahun itu, baik karena penolakannya terhadap persyaratan literasi rasial yang dipertimbangkan oleh VCU.

Banyak pelajar pengunjuk rasa di AS menuntut agar sekolah mereka, yang sebagian besar memiliki dana abadi dalam jumlah besar, memutuskan hubungan finansial dengan Israel.

Orang-orang bertepuk tangan begitu keras, penonton tidak dapat mendengar Youngkin berbicara, kata Sereen Haddad, mahasiswa VCU tahun kedua yang membantu mengatur protes, kepada BBC.

Haddad mengatakan, sekitar 150 orang berbaris di luar upacara, termasuk mahasiswa yang berjalan keluar.

Tiga belas orang, termasuk enam mahasiswa, ditangkap di VCU ketika perkemahan di sana dibersihkan oleh polisi pada tanggal 29 April.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aksi Demonstrasi sudah Berminggu-minggu

Pidato Youngkin berjalan sesuai rencana meskipun ada walk-out. Dia kemudian memposting pesan di media sosial untuk memberi selamat kepada para lulusan dan tidak mengomentari protes tersebut.

Pada upacara wisuda lainnya, Rektor Universitas California Berkeley Carol Christ membuka upacara tersebut dengan mengakui demonstrasi yang dilakukan para pengunjuk rasa selama berminggu-minggu.

“Saya sedih dengan konflik yang telah memecah belah mahasiswa, dosen, dan staf,” katanya, menurut LA Times.

Sekitar 20 mahasiswa berdiri dan mulai mengibarkan bendera Palestina, dan meneriakkan, "Bebaskan Palestina" seperti yang terjadi pada acara wisuda lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Colombia University Batalkan Upacara Wisuda Utama

Dalam sebuah pernyataan, UC Berkeley mengatakan bahwa acara tersebut tetap berlanjut meskipun ada gangguan dari para pengunjuk rasa yang meninggalkan upacara tersebut.

Dalam sebulan terakhir, BBC menghitung ada lebih dari 130 perguruan tinggi dan universitas di AS yang melakukan protes terhadap perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Protes di kampus telah menyebabkan beberapa upacara wisuda dibatalkan, termasuk di Columbia University di New York, yang pekan lalu mengatakan pihaknya membatalkan wisuda pada tanggal 15 Mei dan memilih perayaan yang lebih kecil untuk fokus menjaga keselamatan mahasiswa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.