Sukses

40.000 Siswa di Kazakhstan Belajar Blockchain

Binance bermitra dalam inisiatif dengan lab penelitian Blockchain Center.

Liputan6.com, Jakarta Pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance, meluncurkan program pendidikan di Kazakhstan. Platform perdagangan sedang bersiap untuk memberikan pelatihan blockchain kepada lebih dari 40.000 siswa pada 2026 di universitas dan perguruan tinggi di seluruh negara Asia Tengah.

Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (23/12/2022), hal tersebut disampaikan Binance dalam siaran pers yang diterbitkan pada Selasa (20/12/2022). 

Binance bermitra dalam inisiatif dengan lab penelitian Blockchain Center yang didirikan oleh Pusat Pengembangan Teknologi Pembayaran dan Keuangan Bank Nasional Kazakhstan (NBK) dan Pusat Keuangan Internasional Astana (AIFC), Kementerian Pengembangan Digital, dan Kementerian Pendidikan.

Proyek ini akan direalisasikan di bawah nota kerja sama dengan organisasi pemerintah yang ditandatangani oleh manajer umum Binance Kazakhstan, Zhaslan Madiyev.

Sesuai dengan kesepakatan, pertukaran akan menyediakan materi pendidikan dan dukungan untuk kursus dasar tentang blockchain dan kepatuhan.

Kazakhstan sekarang menjadi salah satu negara pertama yang menambahkan kurikulum blockchain ke program pendidikan universitas, isi pengumuman itu. 

“Kami mendukung tujuan Kazakhstan untuk menjadi pemain terdepan dalam teknologi digital yang tidak mungkin terwujud tanpa meningkatkan pendidikan dan adopsi blockchain di seluruh negeri,” kata Madiyev. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rencana Ekspansi Binance di Asia Tengah

Inisiatif ini berasal dari pertemuan pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev pada Mei tahun ini. Pada Oktober, Binance menawarkan untuk mendukung pemerintah Kazakhstan dalam “pengembangan yang aman” dari sektor kripto negara tersebut. 

Kemudian pada Oktober, Binance dilisensikan untuk beroperasi sebagai penyedia layanan pertukaran dan kustodian kripto dari pusat keuangan Astana. 

Fokus pada Kazakhstan muncul setelah menjadi hotspot penambangan utama sejak otoritas China menindak industri tersebut pada 2021. Pemerintahnya telah mencoba untuk mengatur ruang kripto .

Platform global telah berusaha untuk memperluas kehadirannya di wilayah tersebut di tengah musim dingin kripto yang sedang berlangsung dan mengadakan pertemuan dengan pejabat di negara tetangga Kyrgyzstan juga. 

Awal bulan ini, ia juga menawarkan untuk mendukung pemerintah Azerbaijan, bekas republik Soviet lainnya, dalam upayanya untuk membentuk kerangka peraturan nasional untuk aset digital.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.