Profil Polo Srimulat, Komedian Indonesia Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun

Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Indonesia kehilangan nama besar. Christian Barata Nugraha, yang lebih dikenal dengan nama Polo Srimulat meninggal dunia pada Rabu, 6 Maret 2024 di RS. Ana Medika Bekasi, pada pukul 12.10 WIB.

Lahir pada 20 Maret 1962 di Bekasi, Jawa Barat, Polo Srimulat kemudian bergabung dengan grup lawak Srimulat pada tahun 1987 dan memulai perjalanan kariernya di sana.

Bersama Srimulat, Polo menjalani serangkaian pertunjukan dari panggung ke panggung hingga tampil di televisi. Selain sebagai pelawak, Polo juga sukses berkarya sebagai seorang aktor. 

Dalam dunia perfilman, Polo Srimulat memberikan kontribusi melalui berbagai proyek yang mencakup film-film berjudul “Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap” (2011) dan “Misteri Pasar Kaget” (2012). Pada film pertamanya, “Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap,” Polo menunjukkan fleksibilitasnya dengan mengambil peran yang belum dijelaskan secara spesifik. 

Selain aktif sebagai pelawak, Polo Srimulat juga melebarkan kariernya di industri film maupun layar kaca Indonesia. Karya film maupun sinetron yang sempat dibintanginya antara lain seperti “Jodoh Wasiat Bapak” hingga “Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap.”

Sayang, semasa hidupnya, namanya sempat tercoreng setelah terseret kasus narkoba sebanyak 2 kali pada tahun 2000 dan 2004. Setelah dua kali masuk penjara karena kasus yang sama, Polo digugat cerai oleh Anna Katharina.

Dari pernikahan yang telah kandas tersebut, diketahui keduanya dikaruniai 3 anak.

Selama kariernya di dunia hiburan, Polo Srimulat telah menerima beberapa penghargaan, antara lain:

• Panasonic Gobel Awards (1997): Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam dunia hiburan.
• Festival Film Indonesia (2004): Polo Srimulat diakui atas perannya dalam perfilman Indonesia.
• SCTV Awards (2011): Penghargaan ini merupakan pengakuan atas prestasinya di layar kaca.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Polo Srimulat diketahui menderita penyakit paru-paru dan sempat mengalami kesulitan bernapas. Putranya, Sebastian, mengungkapkan bahwa Polo sudah beberapa kali masuk dan keluar dari rumah sakit karena kondisi paru-parunya yang memburuk. Pada pagi hari sebelum wafat, Polo mengalami batuk berdarah.