Sukses

Ragam Hoaks Terkait Amerika Serikat, Simak Faktanya

Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang kerap diserang oleh para pembuat hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang kerap diserang oleh para pembuat hoaks. Hoaks ini kerap menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks terkait AS? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks AS Kirim Virus Cacar Monyet ke Asia Menggunakan Burung

Beredar di media sosial pesan berantai yang menyebut virus cacar monyet dikirim dari Amerika Serikat (AS) ke Asia menggunakan burung. Pesan berantai ini menyebar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 30 Juli 2022.

Berikut isi postingannya:

"Hai teman-teman. Di mana pun Anda berada, jika Anda melihat burung yang tidak bisa terbang, tidak bisa berjalan atau berjuang di tanah, jangan pernah menangkapnya, karena takut tertular cacar monyet. Komunitas terkait telah memberi tahu Anda, mohon diperhatikan. Ingat!Amerika Serikat dan negara-negara Barat menggunakan burung untuk membawa virus cacar monyet untuk menyebar ke wilayah Asia!Kakak saya mengirimnya dari Jerman dan meminta saya untuk segera memberi tahu keluarga… "

Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut virus cacar monyet merupakan kiriman dari AS ke Asia menggunakan burung? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Organisasi Dokter yang Menentang Vaksin dalam Video Ini Terbesar di AS

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video organisasi dokter terbesar di Amerika Serikat (AS) menentang vaksin, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Juni 2022.

Unggahan klaim video organisasi dokter terbesar di AS menentang vaksin, tersebut berupa video yang menampilkan sejumlah orang mengenakan jas putih, satu orang dalam video tersebut atas nama RICHARD URSO, MD AMERICA'S FRONLINE DOCTORS (AFLD) terlihat sedang menyampaikan orasi yang dilengkapi dengan tulisan sebagai berikut.

"KAMI BUKAN 1 DOKTER KAMI ADALAH 17.000 DOKTER!!"

ITU LEBIH DARI NIH, CDC DAN LEBIH DARI FDA

SEMUANYA DITANDATANGANI DAN DIVERIFIKASI

ADA KEKUATAN YANG KUAT MELAWAN KITA.. SEPERTI YANG KAU TAHU

MEDIA APAKAH ADA YANG MEMPERCAYAI MEDIA (YANG TERPERCAYA)?

APAKAH ANDA MEMPERCAYAI CDC DAN FDA?

APAKAH ANDA PERCAYA FAUCI?SANTALAH BAGUS KAMI DIPECAR DISENSOR DIHAPUS DARI WIKIPEDIA

TAPI KAMI TETAP TEGUH

HARI INI, KAMI MEWAKILI 17.000 DOKTER, ILMUWAN, DAN KEMANUSIAAN

KAMI MEMILIKI TIGA REKOMENDASI TANG TAK TERBANTAHKAN UNTUK DATA BERKUALITAS TINGGI

DAN HARI INI AKU PUNYA PERMINTAAN UNTUKMU..

HARI INI KAMU AKAN MENDENGAR KEBENARAN

SAYA AKAN MEMINTA ANDA UNTUK MEMILIKI KEBRANIAN DAN BERGABUNG DENGAN KAMI

UNTUK MEMBANTU GENERASI MASA DEPAN KITA LAWAN TIRANI INI"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"#AYO_DUKUNG_MEREKAKita tidak sendiri, ada 17.000 Dokter yg Menentang Vaksin.#SalamPeoplePower"

Benarkah klaim video organisasi dokter terbesar di AS menentang vaksin? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks PBB Utus Tentara AS untuk Menyerang Myanmar, Simak Penelusurannya

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah klaim yang menyebut Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) membawa pasukan Amerika Serikat ( AS ) untuk melakukan penyerangan ke Myanmar.

Klaim itu berada di akun Facebook, Angel Lay. Dia juga mengunggah foto tentara AS sedang berada dalam pesawat yang diklaim dalam perjalanan menuju Myanmar.

Begini narasi yang dia buat dalam bahasa Myanmar yang sudah diterjemahkan:

"Breaking News

Sudah waktunya kejahatan mati.

Ketua PBB Christine Schraner Burgener telah menyatakan perang terhadap Myanmar atas permintaan Dr. Sasa.

Dikatakan bahwa lebih dari 180 negara, termasuk AS, akan berperang.

Juga terancam menduduki daratan China karena didukung" Thar Wa "[julukan Panglima Angkatan Darat Myanmar].

Beberapa saksi mata mengatakan dua fregat meninggalkan Australia [menuju Burma] pada pukul 11:30 hari ini.

Semoga Amaysu (Aung San Suu Kyi) sehat.

Orang yang mencintai Amaysuu, teruslah berjuang."

Lalu, benarkah PBB mengirim tentara AS untuk melakukan serangan ke Myanmar? Simak dalam artikel berikut ini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.