Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Gibran Salahkan Rakyat yang Tak Patuhi Aturan Pemerintah soal Covid-19

Beredar klaim Gibran menyalahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya Covid-19, simak faktanya.

Liputan6.com, Jakarta- Beredar klaim Gibran Rakabuming Raka menyalahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya virus corona baru (Covid-19).

Klaim tersebut merupakan unggahan akun Facebook Bryan Pratama, pada 24 Juni 2020. Unggahan tersebut berupa tautan artikel berjudul "Corona Merebak, Gibran Salahkan Rakyat Tak Patuhi Aturan Pemerintah" yang dimuat situs vice.politik.us.

Pada unggahan tautan tersebut, diberikan keterangan sebagai berikut:

"Kok rakyat yang di salahkan ya 😢".

Berikut isi artikel yang tautanya dicantumkan pada klaim yang dimuat, pada 23 Juni 2020:

"Corona Merebak, Gibran Salahkan Rakyat Tak Patuhi Aturan Pemerintah, hal itu disampaikan putra sulung jokowi, tetapi masih diselidi kebenarannya.

Banyaknya warga yang terkena virus corona baru (Covid-19) karena tidak mengikuti aturan pemerintah seperti menghindari kerumunan, tidak mudik lebih dulu. “Apabila kita semua patuh dengan berbagai anjuran pemerintah dan tenaga ahli, Insya Allah wabah ini segera usai dan aktivitas akan normal kembali,” kata Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah video di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/4/2020).

Kata Gibran, untuk menghindari tersebarnya virus corona, meminta warga yang ada di perantauan tidak mudik dulu. “Bagi teman-teman yang sedang berada di perantauan mohon menahan diri untuk tidak mudik terlebih dahulu.

Karena kita tak tahu, jangan-jangan kita adalah OTG (Orang Tanpa Gejala),” ungkapnya. Begitu juga apabila mengalami gejala corona, Gibran mengimbau mereka jujur saat diperiksa.

“Maka dari itu, di bulan suci Ramadhan ini mari kita tekan ego masing-masing untuk ikhlas menjalani berbagai imbauan untuk kebaikan bersama,” sambung suami Selvi Ananda.

Di sisi lain, Gibran mengungkapkan, ibadah puasa Ramadhan 1441 H/2020 M sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

Sebab, ibadah puasa tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi wabah virus corona. Dia menilai wabah virus corona tersebut adalah ujian bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

“Namun, esensi dari puasa bukan sekadar menahan haus dan lapar. Tapi kita harus memupuk rasa gotong royong dan kepeduluan terhadap sesama terlebih pada saat ini,” ucap Gibran."

Benarkah Gibran salahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Gibran salahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya Covid-19, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Apabila kita semua patuh dengan berbagai anjuran pemerintah dan tenaga ahli, Insya Allah wabah ini segera usai dan aktivitas akan normal kembali gibran'.

Penelusuran mengarah pada artikel berujudul "Gibran: Bila Patuh Anjuran Pemerintah, Wabah Corona Segera Usai" yang dimuat situs regional.kompas.com, pada 24 April 2020.

Berikut isinya:

SOLO KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka mengimbau, para pemudik yang berada di perantauan untuk menahan diri terlebih dahulu. Hal tersebut seiring dengan adanya imbauan dari pemerintah terkait penyebaran Covid-19.

"Bagi teman-teman yang sedang berada di perantauan mohon menahan diri untuk tidak mudik terlebih dahulu. Karena kita tak tahu, jangan-jangan kita adalah OTG (Orang Tanpa Gejala)," kata Gibran dalam sebuah video di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/4/2020).

Menurutnya, OTG berpotensi menularkan virus ke orang-orang yang rentan. Seperti balita, dan orangtua di kampung halaman.

"Apabila kita semua patuh dengan berbagai anjuran pemerintah dan tenaga ahli, Insya Allah wabah ini segera usai dan aktivitas akan normal kembali," kata Gibran.

Begitu juga apabila mengalami gejala corona, Gibran mengimbau mereka jujur saat diperiksa.

"Maka dari itu, di bulan suci Ramadhan ini mari kita tekan ego masing-masing untuk ikhlas menjalani berbagai imbauan untuk kebaikan bersama," sambung suami Selvi Ananda.

Di sisi lain, Gibran mengungkapkan, ibadah puasa Ramadhan 1441 H/2020 M sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

Sebab, ibadah puasa tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi wabah virus corona.

Dia menilai wabah virus corona tersebut adalah ujian bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

"Namun, esensi dari puasa bukan sekadar menahan haus dan lapar. Tapi kita harus memupuk rasa gotong royong dan kepeduluan terhadap sesama terlebih pada saat ini," ucap Gibran."

Isi artikel tersebut hampir sama dengan isi artikel pada klaim. Namun waktu pemuatannya lebih awal ketimbang yang dimuat pada klaim.

Dalam artikel tersebut, tidak terdapat kalimat yang mengarah pada klaim Gibran salahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya Covid-19.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim bahwa Gibran salahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya Covid-19 tidak benar.

Isi artikel asli, yang dimuat di kompas.com tidak terdapat kalimat yang mengarah pada klaim Gibran salahkan rakyat yang tidak mematuhi aturan pemerintah atas merebaknya Covid-19.

4 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.