Sukses

'Timnas Indonesia Haram Kebobolan di Leg Pertama'

Timnas Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A.

Liputan6.com, Jakarta - Semifinal Piala AFF 2016 menerapkan sistem kandang dan tandang. Timnas Indonesia akan lebih dulu menjamu Vietnam pada 3 Desember 2016. Empat hari kemudian, anak asuh Alfred Riedl akan gantian melawat ke markas Vietnam.

Menurut mantan pemain Persija Jakarta Vennard Hutabarat, leg pertama yang menjadikan Timnas Indonesia lebih dulu bertindak sebagai tuan rumah adalah sebuah keuntungan. Pria yang akrab disapa Veve itu berharap skuat Merah Putih bisa memanfaatkannya.

"Gol tandang adalah faktor yang sangat penting di semifinal Piala AFF 2016. Jadi, Timnas Indonesia harus bisa menang dan tak kebobolan di laga kandang. Saat laga tandang, kita bisa saja memainkan taktik bus untuk menjaga keunggulan yang kita ciptakan di laga kandang," kata Veve saat dihubungi Liputan6.com.

Meski begitu, Veve yang sangat aktif di dunia futsal juga memberikan saran kepada Timnas Indonesia untuk membenahi beberapa hal. Salah satu hal yang penting adalah transisi dari menyerang ke bertahan. Menurutnya, para pemain Timnas Indonesia selalu kerepotan saat mendapatkan serangan balik.

"Pelanggaran di area penalti sendiri juga harus dikurangi. Itu mengapa organisasi permainan saat mendapatkan serangan sangat penting. Jangan lagi panik saat tim lawan mencoba untuk menusuk ke dalam kotak penalti," jelas Veve.

Tak hanya itu, Veve juga memuji keputusan Riedl soal strategi pergatian pemain yang dilakukan saat melawan Singapura pada laga pamungkas Grup A Piala AFF 2016. Kala itu, Indonesia sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Khairul Amri di menit ke-27.

Rotasi Skuat

Di babak kedua, Riedl memutuskan untuk memasukkan Ferdinand Sinaga, Zulham Zamrun, dan Manahati Lestusen. Masuknya ketiga pemain tersebut membuat Timnas Indonesia kembali lebih bertenaga.

Para pemain Timnas Indonesia melakukan selebrasi usai menaklukkan Singapura pada laga Piala AFF 2016 di Filipina, Jumat (25/11/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)
"Saya mengapresiasi keberanian Riedl memasukkan ketiganya. Hal itu memang harus dilakukan. Kebutuhan tim harus bergantung pada kekuatan lawan. Mudah-mudahan Riedl lebih berani lagi menerapkan rotasi pemain untuk melawan Vietnam."

Mengenai kekuatan Vietnam, Veve menilai Timnas Indonesia unggul jika bicara kualitas individu. Namun, bicara kolektivitas sebagai sebuah tim, Vietnam yang lebih unggul. "Mereka mengandalkan permainan spartan karena lebih mementingkan permainan sebagai sebuah tim," tutur Veve.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini