Sukses

Indonesia Perlu Bangun 5.000 MW Pembangkit Listrik per Tahun

Indonesia perlu membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 5.000 Mega Watt (MW) untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk.

Untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk, Indonesia dinilai perlu membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 5.000 Mega Watt (MW) per tahunnya.

Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengungkapkan, pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini mencapai 1,1% dan juga diikuti oleh pertumbuhan kebutuhan energi sebesar 7,5%-8%.

"Kami ini perlu membangun minimal setiap tahunnya 5.000 Mega Watt pembangkit kalau mau kebutuhan listrik kita terus terpenuhi," ungkap Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo usai mengunjungi Kantor Induk PLN P3B Jawa Bali di Cinere, Senin (23/12/2013).

Demi memenuhi hal itu, Susilo mengungkapkan, telah memasukkan pembangunan pembangkit tersebut dalam rencana kerja PLN untuk jangka panjang hingga tahun 2022.

"Tadi PLN sudah merencanakan antara tahun 2012 hingga 2022 kita ingin membangkitkan 5000 MW per tahun," tegasnya.

Untuk tahap pertama PLN pada tahun 2012 mengaku telah memulai pengerjaan proyek 10.000 MW pembangkit namun hal itu saat ini masih belum terealisasi.

Terhambatnya pengerjaan pembangkit tersebut diungkapkan Susilo dikarenakan faktor perizinan lahan yang tidak selesai dalam jangka waktu dekat begitu juga dengan teknologi.

"Sehingga diperlukan adjusmen sana sini, jadi ada hal-hal yang dipelajari dari masalah yang dihadapi," kata Susilo.

Dengan pembangunan tersebut, Kementrian ESDM sendiri menargetkan Indonesia akan memiliki pembangkit listrik yang memiliki total kapasitas 66.000 MW pada tahun 2020.

"Target 66.000 MW pada tahun 2020 sekarang kan baru 44.000 MW, tambahan 20.000 MW dalam 4-5 tahu kedepan semoga tercapai, Insyaallah, tapi insyaallah tidak cukup, kita harus butuh dukungan dari smua pihak," tutup Susilo. (Yas/Ahm)

Baca Juga:

Pasokan Listrik Aman Hadapi Natal dan Tahun Baru

Kenaikan Tarif Listrik Makin Membebani Perusahaan

Golongan Industri Menengah Masih Dapat Subsidi Rp 16 Triliun


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.