Sukses

Top 3: Tips Wisata di Libur Panjang Nasional, Pilih Lokasi Hidden Gem

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com yang dirangkum Senin, 13 Mei 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Pariwisata, Chusmeru meminta masyarakat bijak dalam berwisata memanfaatkan waktu libur panjang nasional. Utamanya, dalam memilih lokasi wisata yang akan dikunjungi.

Pada umumnya masyarakat banyak berbondong-bondong ke tempat wisata yang cukup ramai saat libur nasional. Namun, guna menghindari kepadatan, masyarakat juga bisa memilih ke lokasi yang tidak biasa atau anti mainstream. Bahkan, dalam bahasa kekinian disebut hidden gem.

Chusmeru mengatakan, pemilihan tempat wisata perlu mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan. Termasuk dari sisi kepadatan lokasi wisata.

"Jangan memaksakan diri mengunjungi objek wisata yang sudah padat pengunjung, karena berisiko bagi keselamatan dan kenyamanan. Apalagi jika rombongan keluarga yang membawa anak-anak," ucap Chusmeru saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 12 Mei 2024.

Artikel tips wisata di libur panjang nasional: pilih lokasi hidden gem menyita perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com yang dirangkum Senin, (13/5/2024):

1.Tips Wisata di Libur Panjang Nasional: Pilih Lokasi Hidden Gem

Pengamat Pariwisata, Chusmeru meminta masyarakat bijak dalam berwisata memanfaatkan waktu libur panjang nasional. Utamanya, dalam memilih lokasi wisata yang akan dikunjungi.

Pada umumnya masyarakat banyak berbondong-bondong ke tempat wisata yang cukup ramai saat libur nasional. Namun, guna menghindari kepadatan, masyarakat juga bisa memilih ke lokasi yang tidak biasa atau anti mainstream. Bahkan, dalam bahasa kekinian disebut hidden gem.

Chusmeru mengatakan, pemilihan tempat wisata perlu mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan. Termasuk dari sisi kepadatan lokasi wisata.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Minta Restu Leluhur Dayak, Pembangunan IKN Gelar Ritual Adat

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memfasilitasi 12 lembaga dan masyarakat adat di sekitar IKN maupun Kalimantan Timur untuk selenggarakan ritual adat Dayak dan Paser. Sebagai bentuk restu dari leluhur untuk pembangunan IKN di tanah Kalimantan agar berjalan lancar dan aman.

Pada pelaksanaannya, ritual adat 2024 ini berlangsung selama dua hari, yakni dibuka Sabtu, 11 Mei 2024 dan ditutup pada Minggu (12/5/2024).

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan, ritual adat ini merupakan tradisi masyarakat Dayak untuk meminta izin kepada leluhur mereka sebelum mendirikan kampung atau bangunan di tanah mereka, dalam hal ini adalah IKN sebagai ibu kota baru Indonesia, yang dibangun di wilayah Kalimantan Timur.

“Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Dayak maupun warga Paser untuk mengadakan ritual setiap kali ada bangunan baru atau kampung baru. Ritual adat ini diyakini sebagai cara untuk meminta izin kepada roh leluhur mereka, sehingga dengan melakukan ritual adat ini, mereka dapat terhindar dari bala bencana," ujarnya, Sabtu, 12 Mei 2024.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Kemenhub Sebut Bus Pelajar SMK Lingga Kencana Depok Tak Berizin, Uji Berkala Kedaluwarsa

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan status uji berkala bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang alami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024 telah kedaluwarsa. Hal itu berdasarkan hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/5/2024).

“Dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” tutur Aznal.

Ia menambahkan, pada aplikasi Mitra Darat, bus itu juga tercatat tidak memiliki izin angkutan.

Selain itu, Aznal menuturkan, kecelakaan juga diduga karena ada rem blong pada bus.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini