Sukses

Ilmuwan Harvard Ungkap 3 Kunci Bahagia, Mau Tahu Bocorannya?

Orang-orang yang paling bahagia menikmati hidup mereka. Mereka mendapatkan banyak kepuasan dalam aktivitas mereka dan mereka memiliki makna tentang mengapa mereka hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan sosial Arthur C. Brooks yang mengajar mata kuliah kebahagiaan di Universitas Harvard, sudah mencari jawaban tentang makna kebahagiaan selama beberapa dekade, dan dia telah sampai pada beberapa kesimpulan spesifik.

Dalam buku terbaru Brooks yang ditulis bersama Oprah Winfrey, keduanya menjelaskan bahwa tujuan dalam hidup bukanlah untuk mencapai kebahagiaan, melainkan untuk terus berusaha mencapai rasa bahagia. Brooks sering menekankan bahwa kebahagiaan bukanlah sebuah tujuan, tetapi sebuah arah - sesuatu yang harus diupayakan untuk meningkat tanpa ada tujuan akhir.

“Ini bukan hanya, ‘Jadilah lebih bahagia’. Itu terlalu umum,” kata Brooks sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Kami (2/5/2024). “Saya berbicara tentang komponennya, makronutrien kebahagiaan.”

“Ketika saya bertemu dengan seseorang, saya dapat mengetahui dengan cepat di mana ‘diet’ mereka tidak sesuai, di mana mereka kekurangan nutrisi makro kebahagiaan dan kami dapat bekerja pada komponen tersebut,” tambahnya.

"Orang-orang yang paling bahagia menikmati hidup mereka. Mereka mendapatkan banyak kepuasan dalam aktivitas mereka dan mereka memiliki makna tentang mengapa mereka hidup,” kata Brooks dalam podcast tersebut. “Ini seperti protein, karbohidrat, dan lemak bagi kebahagiaan.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tiga 'Makronutrien Kebahagiaan'

Orang sering beranggapan bahwa kesenangan adalah kepuasan semata, kata Brooks, dan ini bukanlah cara yang tepat untuk memikirkannya. Terus-menerus mengejar kesenangan semata “adalah cara yang buruk untuk menjalani kehidupan yang memuaskan,” katanya.

“Yang perlu kita lakukan bukanlah menyingkirkan sumber-sumber kesenangan, tetapi menambahkan dua hal yang menjadikannya lebih manusiawi.”

Anda bisa merasakan kesenangan ketika anda menambahkan orang-orang dan kenangan sebagai sumber kesenangan, kata Brooks: “Jika anda melakukan sesuatu yang menyenangkan dan bisa membuat anda kecanduan [dan] anda tidak melakukannya sendirian, maka anda bisa mendapatkan kesenangan yang menjadi sumber kebahagiaan sesungguhnya yang otentik dan abadi.”

Ada beberapa pengalaman yang bisa anda nikmati seorang diri seperti membaca buku, bermeditasi atau mendengarkan musik, namun ia menyarankan untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti pergi minum-minum atau menonton video lucu di media sosial bersama orang-orang yang akrab dengan anda.

3 dari 4 halaman

Kepuasan

“Kepuasan adalah kegembiraan, hadiah, yang diperoleh setelah berusaha keras untuk mencapai sesuatu,” kata Brooks. “Kita sebagai manusia, kita perlu berjuang, kita perlu berusaha, kita perlu berkorban, kita bahkan perlu rasa sakit dalam hidup kita, karena dengan cara itulah kita mendapatkan sesuatu.”

Ketika anda merasa bahwa sesuatu yang anda miliki adalah sesuatu yang anda dapatkan, maka pada akhirnya hal tersebut akan menjadi lebih berharga bagi anda, katanya.

Brooks berbagi analogi dari ayah mertuanya yang menggambarkan konsep kepuasan: “Alasan mengapa orang tidak sebahagia yang dipikirkan adalah karena mereka tidak menikmati makan malam mereka,” katanya. “Karena mereka tidak pernah lapar.”

Dia juga menggunakan contoh bagaimana murid-muridnya di Harvard tidak akan merasa puas dengan hasil ujian jika mereka menyontek, dibandingkan dengan jika mereka bekerja sangat keras untuk belajar untuk ujian. “Kami lebih memilih untuk menunda dulu kepuasan kami untuk mendapatkan imbalan yang sesungguhnya,” jelasnya.

4 dari 4 halaman

Tujuan

Tujuan adalah perasaan bahwa hidup anda memiliki makna, kata Brooks. Dari ketiga “makronutrien,” tujuan adalah yang paling perlu dimiliki.

Brooks mengatakan bahwa ada tiga komponen dari sebuah tujuan:

  • Koherensi: Mengapa segala sesuatu terjadi seperti itu?
  • Tujuan: Mengapa hidup saya berjalan seperti ini? Apa tujuan saya, dan apa arah saya?
  • Kebermaknaan (Significance): Mengapa penting bagi saya untuk tetap hidup?

Dan tidak ada jawaban yang benar untuk pertanyaan-pertanyaan ini, katanya, karena jawabannya bersifat subyektif bagi setiap orang. Satu-satunya jawaban yang salah untuk pertanyaan-pertanyaan ini adalah tidak ada jawaban, “yang bukan kegagalan. Sebenarnya merupakan hasil yang sangat baik jika anda gagal karena anda tahu apa yang harus dicari,” kata Brooks.

“Dibutuhkan banyak usaha” untuk menemukan tujuan anda, tambahnya, tetapi sangat penting untuk memikirkannya dan memiliki arah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini