Sukses

Subholding Pelindo Luncurkan Sistem Drone Safety Patrol

Pelindo menyatakan, sistem Drone Safety Patrol ini tidak hanya meningkatkan pengawasan terhadap penerapan sistem manajemen K3

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development meluncurkan sistem Drone Safety Patrol. 

Sistem ini merupakan salah satu inovasi perusahaan dalam kegiatan patroli keamanan dan keselamatan di lingkungan operasional perusahaan, agar lebih efektif dan efisien.

"Implementasi budaya HSSE (Health, Safety, Security, & Environment) di era transformasi teknologi ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen dan menjadi perhatian perusahaan. Hal ini melatarbelakangi perusahaan meluncurkan sistem Drone Safety Patrol, yang kini diterapkan di beberapa area layanan SPSL, antara lain di Depo PIL Belawan, dan Lapangan CCDC MTI Makassar,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis SPSL, Retno Soelistianti, ditulis Rabu (28/2/2024).

Ia menjelaskan, sistem Drone Safety Patrol ini tidak hanya meningkatkan pengawasan terhadap penerapan sistem manajemen K3, tetapi juga membawa efisiensi biaya dalam pelaksanaan program pemantauan K3. 

Selain itu, sistem ini juga mengurangi risiko kecelakaan selama kegiatan patroli dan memberikan hasil patroli dengan pandangan yang lebih luas dan menyeluruh.

Adapun peluncuran sistem Drone Safety Patrol di lingkungan operasi SPSL sejalan dengan peringatan Bulan K3 Nasional 2024 yang mengusung tema ‘Budayakan K3, sehat dan selamat dalam bekerja, terjaga keberlangsungan usaha’. 

SPSL secara aktif melibatkan seluruh karyawan untuk mensukseskan Bulan K3 Nasional 2024. Berbagai kegiatan digelar, seperti safety webinar, safety talk, hingga lomba-lomba K3, serta kampanye tentang kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja.

"Dengan meningkatkan budaya HSSE dan K3 dalam setiap aktivitas, kami berharap dapat mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, melindungi keselamatan tenaga kerja,  dan memastikan kelancaran proses operasional serta tercapainya target zero accident," pungkas Retno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelindo Garap Proyek Hub Logistik dan Rantai Pasok di Kuala Tanjung

Sebelumnya diberitakan, sejumlah langkah strategis diambil PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT) yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Kawasan yang terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, ini dibangun dan dikelola PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), anak perusahaan Pelindo. 

Kawasan Industri Kuala Tanjung ini hanya berjarak satu kilometer dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. “Tahun lalu, PT Prima Pengembangan Kawasan sudah membebaskan lahan seluas 57 hektare dalam satu hamparan,” kata Direktur Utama Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhudha di Jakarta, 25 Januari 2024. 

Mulai awal Tahun 2024, PT PPK akan fokus pada pekerjaan pembersihan lahan dan pematangan lahan yang sudah dibebaskan. “Ini merupakan tahap pertama dari tiga fase pengembangan KIKT,” ujar Joko dikutip Senin (29/1/2024).

Dua fase berikutnya adalah pekerjaan pembangunan pintu gerbang dan jalan masuk, serta fase pekerjaan infrastruktur dasar. 

 

3 dari 3 halaman

Dorong Biaya Logistik Lebih Efisien

Bersamaan dengan pengembangan kawasan industri tersebut, PT PPK juga gencar mempromosikan dan memasarkan KIKT melalui berbagai forum kegiatan investasi. Salah satunya adalah dalam North Sumatera Invest Promotion Forum 2023 di Jakarta pada 21 Agustus 2023 lalu.

“Pelabuhan dan industri yang terintegrasi akan membuat industri jauh lebih efisien karena tidak ada lagi additional cost yang dikeluarkan untuk transportasi,” kata Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono.

Selain itu, pengiriman barang ke pelabuhan maupun dari pelabuhan juga jauh lebih cepat. Arif Suhartono menjelaskan, Pelindo akan terus mendorong terjadinya well-connected ecosystem antara pelabuhan dengan kawasan industri (hinterland) untuk memperlancar arus barang.

“Salah satu tujuannya adalah menciptakan biaya logistik yang lebih efisien dan mendorong penguatan ekonomi kawasan,” kata Arif lagi.

Untuk mengembangkan KIKT, Pelindo mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, Pelindo berencana meningkatkan kepemilikan saham di PT Prima Tangki Indonesia (PTI) sebagai langkah awal menjadikan Kuala Tanjung sebagai transhipment hub untuk produk curah. Saat ini, PT Pelindo memiliki 20 persen saham di PT PTI.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.