Sukses

Konsumsi Rumah Tangga Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Triwulan IV 2023

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh solid sebesar 5,04 persen (yoy) dan 5,05 persen (c to c) pada triwulan IV-2023.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh solid sebesar 5,04 persen (yoy) dan 5,05 persen (c to c) pada triwulan IV-2023.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan, pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengeluaran pada triwulan IV-2023 secara tahunan semua komponen tumbuh positif kecuali impor.

"Dari sisi pengeluaran pada triwulan IV-2023 secara year on year seluruh komponen tumbuh positif selain impor," kata Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal IV-223, Senin (5/2/2024).

Sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi menurut komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan konsumsi transportasi dan komunikasi serta konsumsi restoran dan hotel.

Sementara, untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 5,02 persen didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok barang modal kecuali Cultivated Biological Resources (CDR).

Ekspor Impor

Untuk komponen ekspor tumbuh sebesar 1,64 persen. Sementara impor terkontraksi sebesar 0,15 persen. Lanjut, konsumsi Pemerintah tercatat tumbuh 2,81 persen terutama didorong oleh kenaikan barang dan jasa yang didukung oleh peningkatan realisasi belanja jasa, belanja perjalanan dinas, dan belanja barang non operasional.

Selanjutnya, Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 18,11 persen yang didorong oleh oeningkatan aktivitas dalam rangka persiapan pemilihan umum.

Jika dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2023, konsumsi rumah tangga tetap menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,36 persen.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV-2023 juga ditopang oleh beberapa komponen seperti PMTB yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 1,62 persen, dan Net Ekspor juga memberikan sumber pertumbuhan 0,45 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Sentuh 5,05%

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2023 tembus 5,04 persen secara tahunan (year on year/YoY). Secara kumulatif, ekonomi Indonesia di sepanjang 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2023 bila dibandingkan dengan triwulan IV 2023 tumbuhan 0,45%, bila dibandingkan triwulan IV 2022 atau secara year on years ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04%," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (5/2/2024).

"Dengan demikian, di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tahun 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05%," lanjut dia.Amalia menyatakan, dari sisi domestik kinerja perekonomian pada triwulan IV 2023 ditopang oleh aktivitas produksi yang tetap kuat hal tersebut diindikasikan oleh beberapa indikator antara lain PMI dari laporan Bank Indonesia pada triwulan IV 2023 masih berada di zona ekspansi mencapai 51,20% lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2022 yang sebesar 50,06%

Kemudian, peningkatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka persiapan Pemilu, baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta juga turut mewarnai kinerja perekonomian kuartal IV 2023.

"Respons kebijakan ekonomi yang tepat, juga turut menopang kinerja perekonomian tahun 2023 antara lain kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif serta koordinasi pusat dan daerah yang Solid untuk pengendalian harga barang dan jasa sehingga inflasi dalam negeri dapat terjaga sepanjang tahun 2023," tutup dia.

 

3 dari 3 halaman

Ramalan

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede meramalkan ekonomi Indonesia tumbuh (Produk Domestik Bruto) sebesar 5,04 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2023. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 yang mencapai 5,31 persen yoy.

"Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan 5,04 persen yoy dari tahun 2022 yang tercatat 5,31 persen," kata Josua dalam keterangannya di Jakarta, Senin (5/2/2024).Josua menilai proyeksi tersebut berkaca pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 yang tetap solid berkisar 5,02 persen yoy. Angka ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 4,94 persen yoy. 

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 dibandingkan komponen lainnya. Josua memprediksikan, sektor konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2023 tumbuh berkisar 5,12 persen yoy dari kuartal sebelumnya 5,06 persen yoy.

Menurut Josua, solidnya kinerja sektor konsumsi ditopang oleh kebijakan bantuan sosial yang rajin diberikan Presiden Jokowi pada kuartal IV-2023. Antara lain berupa BLT El-Nino.

"Solidnya konsumsi rumah tangga terutama masyarakat berpenghasilan rendah ditopang oleh penyaluran bansos terutama BLT dalam rangka pemerintah memitigasi dampak El Nino," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.