Sukses

Tabungan Masyarakat Makin Terkuras, Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Bakal Melambat

Chatib Basri, mengatakan saat ini terjadi penurunan tingkat tabungan yang akan semakin mendorong pertumbuhan konsumsi mulai melambat.

Liputan6.com, Jakarta Ekonom Senior yang sekaligus Mantan Menteri Keuangan priode 2013-2014 Chatib Basri,  mengatakan saat ini terjadi penurunan tingkat tabungan yang akan semakin mendorong pertumbuhan konsumsi mulai melambat.

Chatib menjelaskan, saat ini masyarakat mulai mengurangi permintaan baik untuk barang sekunder dan tersier.

"Itu ciri ekonomi yang mulai melambat kalau dia mulai mengurangi permintaan terhadap secondary dan tersier goods, kita mulai melihat adanya tekanan pada konsumsi," kata Chatib  Basri dalam acara seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023). 

Kendati demikian, Chatib menilai langkah yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat, yakni dengan memberikan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai. 

Menurutnya, pemberian bansos tersebut setidaknya bisa mempertahankan daya beli masyarakat, utamanya bagi masyarakat miskin.

Survey Bank Indonesia

Adapun fenomena penurunan tingkat tabungan masyarakat Indonesia diungkapkan melalui survei konsumen yang dirilis Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) merilis data Survei Konsumen per Oktober 2023 yang menunjukkan banyak warga Indonesia yang harus menggunakan tabungannya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rasio Simpanan Turun

BI mencatat rasio tabungan terhadap pendapatan per Oktober 2023 turun jauh dibandingkan posisi sebelum pandemi Covid-19 atau Oktober 2019.

Tercatat rasio simpanan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia sebesar 15,7 persen pada Oktober lalu.

Sedangkan pengeluaran rasionya mencapai 76,3 persen dan pembayaran cicilan 8,8 persen. Kemudian, pada November 2023, hasil survei menunjukkan rasio simpanan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia kembali turun menjadi 15,4 persen.

Sementara, proporsi pendapatan konsumen untuk membayar cicilan atau hutang mengalami kenaikan menjadi 9,3 persen pada November 2023 dibandingkan Oktober 8,8 persen.  2 attachments

3 dari 3 halaman

BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Rentang 4,5-5,3% sepanjang 2023

Bank Indonesia memastikan perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik, didukung oleh permintaan domestik.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Perkembangan ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator utama hingga bulan Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur,” ungkap Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil RDG BI Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Ekspor MembaikKinerja ekspor juga cenderung lebih baik, seiring dengan peningkatan permintaan beberapa mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat dan India.

Perry Warjiyo memaparkan, berdasarkan Lapangan Usaha (LU) kinerja perekonomian terutama didorong oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Industri Pengolahan, serta Konstruksi.

“Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3%,” paparnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini