Sukses

China dan Amerika Serikat Sepakat Tambah Penerbangan Mingguan

Kerja sama yang langka, pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Transportasi AS dan China sepakat tambah jumlah penerbangan penumpang seiring kenaikan permintaan.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) dan China akan menyetujui tambahan dua kali lipat jumlah penerbangan penumpang bagi maskapai untuk terbang antara dua negara.

Langkah itu disampaikan pemerintahan Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden AS Joe Biden. Kerja sama ini dinilai langka antara dua ekonomi terbesar di dunia. Demikian mengutip dari laman CNBC, Sabtu (12/8/2023).

Departemen Transportasi AS mengatakan akan meningkatkan jumlah penerbangan penumpang China yang diizinkan terbang ke AS menjadi 18 perjalanan pulang pergi  pada 1 September. Kemudian naik menjadi 24 per minggu mulai 29 Oktober naik dari saat ini 12.

Pemerintah China akan menyetujui peningkatan yang sama untuk operator Amerika Serikat, membenarkan keputusan yang dilaporkan sebelumnya oleh Reuters.

Kesepakatan antara Beijing dan Washington yang telah berdebat di banyak bidang, terjadi setelah China pada Kamis, 10 Agustus mencabut pembatasan era pandemi COVID-19 pada grup tur untuk lebih banyak negara termasuk pasar utama yakni AS, Jepang, Korea Selatan dan Australia.

Departemen Transportasi AS mengatakan, tahap pertama penerbangan disetujui untuk dimulai 1 September untuk memenuhi peningkatan permintaan yang diantisipasi sekitar awal tahun akademik.

Seorang sumber menuturkan, maskapai AS tidak diharapkan untuk segera memanfaatkan semua 18 penerbangan mingguan.

Kedutaan besar China di Washington merujuk pertanyaan tentang hal-hal spesifik kepada pihak berwenang di China, tetapi mengatakan penerbangan langsung sangat penting untuk meningkatkan kunjungan timbal balik antara masyarakat China dan AS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tujuan Utama Peningkatan Jumlah Penerbangan

“Kami berharap pemulihan lebih banyak penerbangan akan bermanfaat bagi lalu lintas penumpang dan perdagangan antara kedua negara,”

“Setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Juni ke Tiongkok, keterlibatan yang konsisten oleh Departemen Transportasi AS dan Departemen Luar Negeri dengan pejabat China memungkinkan langkah maju yang penting ini,” tambah Departemen Transportasi AS.

Departemen Transportasi AS menambahkan, tujuan utamanya adalah lingkungan yang lebih baik di mana maskapai dari kedua belah pihak dapat memakai sepenuhnya hak bilateral untuk menjaga keseimbangan kompetitif dan peluang yang adil dan setara di antara maskapai Amerika Serikat dan China.

Air China mengatakan dalam pengajuan ke Departemen Transportasi AS pada Kamis, 10 Agustus kalau sedang meminta izin untuk menambah penerbangan mingguan baru antara Beijing dan Los Angeles.

China Eastern, Xiamen Airlines, dan China Southern juga menerbangkan layanan terjadiwal ke AS, sementara United Airlines, American Airlines, dan Delta Airlines saat ini operasikan penerbangan penumpang ke China.

United mengatakan pada Jumat, 11 Agustus 2023 mengatakan pihaknya mendukung pembukaan kembali secara bertahap layanan udara AS-China seiring bersimpati dengan peningkatan permintaan penumpang dari waktu ke waktu. Pesanan yang dimodifikasi ini memastikan peluang yang adil dan setara bagi maskapai AS untuk bersaing di pasar.

 

3 dari 3 halaman

Jumlah Penerbangan masih Kecil

Penerbangan 24 mingguan masih merupakan bagian kecil lebih dari 150 penerbangan pulang pergi yang diizinkan oleh masing-masing pihak sebelum pembatasan diberlakukan pada awal 2020 karena pandemi COVID-19.

Pada 3 Mei 2023, Departemen Transportasi AS mengatakan akan mengizinkan maskapai China untuk meningkatkan layanan penumpang AS menjadi 12 perjalanan pulang pergi mingguan, sama dengan jumlah penerbangan yang diizinkan Beijing untuk maskapai AS. Sebelumnya hanya delapan penerbangan mingguan yang diizinkan oleh maskapai China.

Operator AS telah mencatat kalau tidak dapat terbang di atas wilayah udara Rusia ke China yang membuat beberapa rute menjadi lebih lama.

Reuters melaporkan pada Juni, maskapai China hindari terbang di atas wilayah udara Rusia dalam penerbangan baru yang disetujui ke dan dari AS tetapi masih memakai wilayah udara Rusia untuk penerbangan lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini