Sukses

KPR Sistem Sewa Beli, Langkah SMF Beri Akses Hunian ke Masyarakat Berpenghasilan Rendah

SMF merealisasikan berbagai kegiatan bisnis yang merupakan implementasi dari perluasan mandat Pemerintah

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF membagikan peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand. Peran dan fungsi SMF ini sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah dengan menjaring sinergi dengan para pemangku kepentingan industri perumahan. 

Pada semester I 2023, SMF merealisasikan berbagai kegiatan bisnis yang merupakan implementasi dari perluasan mandat Pemerintah. Realisasi mandat tersebut antara lain Kredit Konstruksi sebesar Rp 44,89 miliar, Kredit Mikro Perumahan sebesar Rp 534,6 miliar, dan Kredit Multi Guna Perumahan sebesar Rp 2,1 triliun.

Realisasikan Pembiayaan RTO

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menjelaskan, dalam upaya memperluas akses pemilikan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income), pada semester I 2023  kemarin SMF merealisasikan pembiayaan KPR Sewa Beli (rent to own atau RTO) dengan menggandeng Pinhome dan Karunia Multifinance. 

Dalam kerja sama tersebut, SMF berperan sebagai penyedia dana yang disalurkan melalui Kurnia Multifinance selaku lembaga keuangan dengan skema refinancing atas pembiayaan sewa-beli yang telah disalurkan oleh Kurnia Multifinance dan dengan agunan yang diikat fidusia. 

Pinhome berperan sebagai aggregator yang menyediakan jasa sewa beli yang membeli rumah secara bulk dari developer dan disewakan (dengan opsi membeli atau sewa-beli) pada masyarakat (end-user).

"Program ini merupakan salah satu upaya dan bentuk keberpihakan SMF kepada masyarakat Indonesia untuk memperoleh haknya dalam mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan dan belum terfasilitasi," kata Ananta dalam konferensi pers di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, seperti dikutip Sabtu (12/8/2023).

Ananta berharap melalui RTO diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dan signifikan baik untuk meningkatkan volume penyaluran pembiayaan perumahan dan pemenuhan backlog perumahan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

SMF Salurkan Pembiayaan Rp 4,6 Triliun sepanjang Semester I 2023

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,6 triliun. Angka pembiayaan SMF ini meningkat 5,38 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp 4,3 triliun.

Untuk memenuhi pendanaan penyaluran pembiayaan, sampai dengan semester satu 2023, SMF telah menerbitkan Surat Utang dan menerima Term Loan sebesar Rp 3 triliun.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengungkapkan SMF semakin memperkuat komitmennya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam mengakselerasi pengembangan ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia melalui upaya-upaya pendanaan kreatif (creative financing).

Selain itu Perseroan bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) juga telah berhasil melakukan sekuritisasi yang merupakan EBA Syariah pertama di Indonesia dengan nilai transaksi Rp 325 miliar.

“Dengan rencana kerja 2023 ini, SMF akan terus bergiat mendorong bangkitnya industri perumahan di tanah air, baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah,” dalam konferensi pers, Jumat (11/8/2023).

 

3 dari 3 halaman

Kumulatif

Secara kumulatif Perseroan telah mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp 94,63 triliun yang terdiri dari penyaluran pembiayaan dan pembelian KPR sebesar Rp 81,02 triliun, serta sekuritisasi KPR sebesar Rp 13,61 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,87 juta debitur.

SMF juga aktif dalam merealisasikan penerbitan surat utang sebagai bagian dari upaya dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR.

Perseroan telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV 2023 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp2 Triliun.

Obligasi ini merupakan penerbitan terakhir dari plafon penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI SMF untuk selanjutnya akan dibuka plafon penerbitan Obligasi Berkelanjutan VII SMF dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I SMF.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini