Sukses

Holding PLN Sulap 300 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar PLTU

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menyerap 300 ton sampah per bulan, untuk dijadikan bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menyerap 300 ton sampah per bulan, untuk dijadikan bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari Tempat Pengelolaan sampah Terpadu (TPST) RDF/SRF TPA Regional Kebon Kongok, NTB.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan dalam memastikan pasokan sampah yang akan digunakan sebagai bahan bakar PLTU atau biomassa aman untuk pembangkit, PLN EPI menggandeng sejumlah pemerintah kota maupun pemerintah provinsi untuk mengolah sampah kota menjadi bahan baku biomassa.

"Langkah ini dilakukan selain untuk memastikan pasokan biomassa juga untuk mengatasi persoalaan sampah kota di masyarakat. Sehingga, selain mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil juga untuk menjaga lingkungan jadi lebih bersih," kata Iwan, di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Menurut Iwan, TPST Kebon Kongok ini akan mengolah sampah sebanyak 120 ton per hari dari volume sampah total 300 ton per hari. Nantinya, hasil pengolahan ini menjadi bahan bakar biomassa co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang.

RDF plant TPST Kebun Kongok akan memproduksi bahan bakar biomassa 10-20 ton per hari, yang akan menambah pasokan biomassa PLTU Jeranjang sebanyak 300 ton per bulan.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalillah mengungkapkan dengan TPST ini maka, provinsi NTB mampu mengatasi persoalan sampah kota. Pengelolaan sampah yang efektif dan bahkan menjadi bahan baku yang bernilai ekonomi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“NTB adalah provinsi yang sadar betul bahwa mengelola lingkungan adalah kebutuhan. Peresmian TPST ini mengobati perjuangan Panjang pengelolaan sampah kita. Dengan peresmian TPST ini tidak boleh sia-sia. Ini Amanah yang harus betul-betul kita kawal agar berproduksi dengan baik dan kapasitasnya dari waktu-ke waktu bisa terus meningkat," kata Sitti.

Industrialisasi

Beroperasinya TPST RDF/SRF menjadi bentuk industrialisasi yang diharapkan bisa mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Pemerintah NTB mendukung upaya industrialisasi-termasuk di bidang persampahan.

Tahun ini, Pemerintah NTB telah meresmikan pabrik Block Solution untuk mengolah sampah plastik menjadi bata, dan pada kesempatan ini diresmikan TPST RDF/SRF Kebon Kongok yang menangani sampah organiknya.

"Industrialisasi di bidang persampahan selain menyelamatkan lingkungan, juga mampu menambah nilai ekonomi lebih kepada masyarakat yang berkecimpung di dalamnya," tutup Sitti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PLTU Sumsel 8 Dipastikan Commercial Operation Date 7 September 2023

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Tanjung Lalang, Muara Enim, Sumatera Selatan akan segera Commercial Operation Date (COD) pada 7 September 2023.

"Harapannya bisa segera COD (Commercial Operation Date) sesuai rencana tanggal 7 September 2023 dan segera masuk (sistem) kelistrikan," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/8/2023).

Untuk evakuasi listrik PLTU Mulut Tambang berkapasitas 2x660 Megawatt (MW) tersebut, Jisman menjelaskan bahwa sementara akan menggunakan transmisi 275kV dari PLTU ke sistem Lahat dan Gumawang. Namun ke depan persoalan transmisi tersebut harus segera dituntaskan, mengingat perbedaan demand dan supply kelistrikan di Sumatera.

"Ke depannya memang ini perlu segera kita selesaikan terkait transmisi, karena memang pusat listriknya ada di Sumatera bagian selatan, sementara demand listriknya itu berada di Sumatera bagian utara, sehingga mau tidak mau harus ada transmisi," bebernya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama MIND.ID Dany Amrul Ichdan menyampaikan bahwa pihaknya melakukan akselerasi agar penyaluran listrik PLTU Sumsel 8 (2x660 MW) bisa berjalan dengan lancar.

"Kita berharap agar berjalan smooth, kami harus melakukan akselerasi dan beberapa breaktrough. Infrastruktur transmisi harus berjalan, kami butuh evakuasi daya listrik yang dihasilkan nanti September," ucap Dany.

 

3 dari 3 halaman

PLN Siap Menyalurkan Listrik

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan PLN siap untuk menyalurkan listrik PLTU Sumsel 8 (2x660 MW) ke sistem Sumatera.

"Melalui jaringan listrik yg handal kami siap menyalurkan listrik PLTU Sumsel 8. Insha Allah September ini bisa selesai (dan disalurkan kedalam sistem) Muara Enim-Lahat dan Muara Enim-Gumawang. Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan bisa sesuai realisasinya. Kita support apa yang dikerjakan HBAP (Huadian Bukit Asam Power)," ungkap Wiluyo.

PLTU Sumsel 8 (2x660 MW) merupakan bagian dari Program Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW. Pembangkit ini berlokasi di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini