Sukses

GE Vernova Fokus ke Transisi Energi di Indonesia, Bidik Kelistrikan dan Dekarbonisasi

GEV memastikan telah siap secara research and development (R&D) maupun teknologi yang menopang sektor transisi energi terkait elektrifikasi dan dekarbonisasi.

Liputan6.com, Jakarta General Electric Vernova (GEV) memastikan akan memfokuskan pada bisnis yang menopang percepatan transisi energi yang efektif untuk masa depan yang lebih berkelanjutan di Indonesia. Terutama dalam bidang kelistrikan dan dekarbonisasi.

Di bidang kelistrikan, perusahaan akan melanjutkan kerja sama dengan salah satu pemasok energi nasional, yakni PT PLN (Persero) dengan Independent Power Producer (IPP) dan beberapa pihak lainnya.

"Untuk Indonesia sendiri, kita akan melanjutkan kerjasama dengan PLN dan pihak lainnya yang masih sama seperti dulu. Mungkin perubahannya adalah pada fokusnya. Kalau dulu GE terdiri dari beragam perusahaan untuk beragam bidang, tapi saat ini GEV fokus untuk melistriki dan dekarbonisasi," jelas Country Director Leader Gas Power Indonesia GE Vernova, George Djohan di kantor GE Vernova, Rabu (15/5/2024).

GEV memastikan telah siap secara research and development  (R&D) maupun teknologi yang menopang sektor transisi energi elektrifikasi dan dekarbonisasi.

Seperti bersama PLN, GEV berperan terkait dengan studi kelayakan untuk membuat transisi energi listrik di Indonesia menjadi lebih efektif.

Country Director Grid Solutions, GE Vernova, Joko Prakoso menambahkan, pihaknya memiliki portofolio yang hampir lengkap. Di mana semua teknologi yang tersedia sudah mengarah ke energi hijau (green energy).

"Dan ini sejalan dengan fokus pemerintah yang membahas net zero emission 2060. Kita di GEV punya unique product portfolio di mana semua produk portofolio tersebut mendukung semua target dari pemerintah. Beberapa proyek yang berjalan yaitu dengan PLN, beberapa lainnya lagi di Grid Solutions," tuturnya.

Khusus dengan PLN, dia mengungkapkan, kerja sama masih terus berlanjut pada tahun ini sesuai dengan MoU yang ada berkaitan dengan transisi energi terbarukan. Bahkan, akan ada pembicaraan lebih lanjut terkait dengan teknologi yang akan digunakan dalam pembangkit listrik milik PLN. 

"Kita sudah memiliki beberapa MoU yang mengarah ke sana, jadi kita sudah sejalan. Sharing session dengan PLN juga, lalu ada update teknologi, lalu kita punya MoU juga terkait capacity building. Dulu kita bicara pembangkitan konvensional, sekarang kita sudah bicara masalah renewable yang mana behaviornya sangat berbeda. Dulu dengan PLN sudah baik hubungannya, sekarang pun kita tetap membantu PLN dan Pemerintah," tandas dia.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terlibat di IKN

GE Vernova memastikan telah ikut berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan listrik yang berbasis energi hijau (green energy) di Ibukota Nusantara (IKN), Kalimantan. Keterlibatan GE Vernova antara lain ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

 “Kebetulan di IKN mereka ingin menggunakan konsep smart city dan juga green energy, kita kebetulan juga ikut partisipasi, di sana ada PLTS yang dibangun 10 MW, transformer nya itu dari kami, jadi kami sudah berpartisipasi di sana,” kata Country Leader Indonesia Gas Power GE Vernova, George Djohan di kantor GE Vernova, Rabu (15/5/2024).

 

GE Vernova memastikan siap menawarkan teknologi yang lebih renewable dan smart sesuai dengan konsep IKN sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi di wilayah tersebut.

Tak hanya berada di lokasi IKN langsung, diungkapkan, GE Vernova sudah lama terlibat dalam penyediaan fasilitas infrastruktur kelistrikan lain yang berada di wilayah sekitar IKN.

"Di IKN juga ada beberapa pembangkit turbin gas di Kalimantan, jaringan yang sama, menggunakan teknologi GEV juga. Kita terus mendukung maintenance dari mesin ini agar terus menghasilkan listrik yang stabil dan reliable untuk mendukung IKN," tambah dia.

Menurut dia,  pemenuhan energi bersih yang dilakukan Pemerintah Indonesia dilakukan secara bertahap atau melalui proses transisi untuk mencapai emisi nol persen.

"Jadi bukan langsung berganti 100%, langsung hijau atau zero emission. Ini merupakan transisi dari Gas ke PLTS, misalnya. Kemudian nanti ada development hydro di Kalimantan Utara, akan masuk. Saat ini dukungan kita ke IKN dari sisi kelistrikan sangat mumpuni dan kedua ada sistem pembangkit yang sudah beroperasi menggunakan bahan bakar gas, yang jauh lebih bersih," jelas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.