Sukses

99 Persen Usaha Indonesia Berbentuk UMKM, Konglomerat Cuma 0,01 Persen

Selama 10 tahun terakhir postur UMKM Indonesia relatif tidak berubah. UMKM memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Sunarso, mengatakan selama 10 tahun terakhir postur UMKM Indonesia relatif tidak berubah. UMKM memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dilihat dari data unit usaha di Indonesia mayoritas pelaku UMKM yang terdiri dari usaha mikro 98,70 persen dan usaha kecil 1,20 persen. Sisanya, usaha menengah sebesar 0,09 persen, dan usaha besar hanya 0,01 persen.

"Selama 10 tahun terakhir ternyata postur UMKM di Indonesia itu relatif tidak berubah. Kita lihat hampir 99 persen pelaku usaha di Indonesia dari sisi entitasnya adalah UMKM, yang korporasi dan konglomerasi besar itu hanya 0,01 persen," kata Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 dengan tema "Financial Inclusion and ESG : The Road to Equitable Economic Prosperity", Kamis (26/1/2023).

Kemudian, jika dilihat kontribusi UMKM terhadap perekonomian yakni terhadap PDB sebesar 62,55 persen, serta kontribusi serapan tenaga kerja UMKM mencapai 97,22 persen.

"Saya lebih tajam lagi, ternyata 97,22 persen tenaga kerja Indonesia dipekerjakan di segmen UMKM," ujarnya.

Melihat hal itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maka fokus BRI adalah meningkatkan target porsi pendanaan untuk kredit UMKM pada tahun 2024 sebesar 30 persen. Serta, meningkatkan inklusi keuangan nasional agar mencapai 90 persen pada 2024.

"Maka concern kita adalah untuk UMKM ada target dari Presiden, bahwa nanti do 2024 porsi kredit di seluruh perbankan dan pembiayaan yang disalurkan ke UMKM itu minimal 30 persen, dan sekarang baru di kisaran 21 persen," ujarnya.

Sunarso menegaskan, dari kontribusi 21 persen penyaluran porsi kredit tersebut mayoritas berasal dari BRI. Selain itu, dia menyampaikan portofolio kredit BRI terhadap UMKM sekarang sudah mencapai 84 persen dari total portofolio kredit BRI sendiri.

Disamping itu, Sunarso berharap di tahun 2025 porsi kredit BRI kepada UMKM bisa mencapai 85 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Erick Thohir Bangga, 40 Ribu UMKM Sudah Gabung di Pasar Digital

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat terdapat 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM. Melalui 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN sudah menyalurkan pembiayaan Rp 24,4 triliun sepanjang tahun 2022.

“Hingga saat ini, sebanyak 40.000 UMKM sudah bergabung dalam program Pasar Digital UMKM. Bersama 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN sudah menyalurkan pembiayaan Rp 24,4 triliun sepanjang tahun 2022. Itu dengan target tahun ini (2023), Insya Allah, mencapai Rp 50 triliun,” kata Erick dalam sambutan pada acara BRI Microfinance Outlook 2023, dengan tema ”Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity, di Jakarta (26/1/2023).

Erick mengaku senang, karena berbagai program yang disiapkan oleh Kementerian BUMN dalam mendorong inklusi keuangan dan penguatan bisnis UMKM telah berhasil mengantarkan para pelaku usaha untuk naik kelas.

Salah satu Program tersebut adalah Program Pasar Digital atau PaDI UMKM. Program ini menjadi salah satu sarana mengarahkan bisnis UMKM pada kepastian dan keberlanjutan usaha.

Program PaDI UMKM ini juga sejak awal mampu mendorong transformasi BUMN dalam membentuk ekosistem yang melibatkan UMKM.

Disisi lain, transformasi program kolaborasi UMKM bersama BUMN dalam Program PaDI tidak hanya membantu menyerap produk dari UMKM. Program ini juga menjaga agar BUMN tidak bersikap sebagai menara gading yang tinggi menjulang dan tak tersentuh oleh rakyat.

“BUMN bukan menara gading yang tidak tersentuh oleh rakyat. PaDI UMKM juga menjaga agar dapat membantu perjalanan kita menuju Indonesia yang merdeka dan berdaulat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erick mengaku lega dan gembira karena pembicaraan mengenai inklusi keuangan semakin mengarah dan menajam kepada UMKM.

 

3 dari 4 halaman

Arena Kehidupan Rakyat

Menurutnya, hal itu sangat penting karena UMKM merupakan arena kehidupan rakyat, arena perekonomian masyarakat, dan arena untuk mempercayakan harapan besar kala bertahan dengan usaha sendiri.

“(UMKM itu) bukan hanya untuk melompat jauh dengan inovasi. Seringkali, usaha rakyat ini dilakukan hanya untuk bertahan hidup sehari – hari,” ujarnya.

Untuk memperkuat inklusi keuangan pada UMKM ini, Erick menekankan peran BRI sebagai Holding Keuangan Ultra Mikro. Lantaran BRI, sejak awal, telah konsisten berfokus pada pengembangan perekonomian dan keuangan rakyat.

“Terutama dalam menjalankan target kita dalam menyalurkan pembiayaan dan pendampingan hingga kini. BRI berhasil mengintegrasikan 34 juta nasabah dari target 50 juta nasabah melalui holding ultra mikro,” kata Erick.

 

4 dari 4 halaman

Holding Ultra Mikro

Ke-34 juta nasabah holding ultra mikro itu terdiri atas 14 juta nasabah mikro BRI; 6,8 juta nasabah mikro PT Pegadaian (Perseroan), dan 13 juta nasabah PNM Mekaar.

Khusus untuk PNM Mekaar sudah menyalurkan Rp 156,79 triliun. Dan secara khusus meningkatkan talenta serta kemampuan Ibu - ibu Preneur dan perempuan Indonesia dalam berusaha.

“Ini wujud kemajuan yang memiliki harapan ketika kita bicara mengenai inklusi keuangan. Maka dari itu, kita harus lebih memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM naik kelas, dapat berjalan berkelanjutan. Karena melalui UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian rakyat juga lah dapat kita atasi persoalan yang dihadapi, hingga meraih Indonesia merdeka dan berdaulat,” pungkas Erick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.