Sukses

Rugi Ratusan Triliun, SoftBank Dikabarkan Bakal PHK Ratusan Karyawan

SoftBank dikabarkan bakal memangkas 30 persen karyawannya.

Liputan6.com, Jakarta - SoftBank dikabarkan berencana untuk memangkas setidaknya 30 persen karyawannya staf di lengan investasinya, Vision Fund. 

Berita mengenai Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK di SoftBank ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

Dilansir dari CNBC International, Jumat (30/9/2022) sebuah sumber menyebutkan bahwa setidaknya ada 150 dari 500 pekerja Vision Fund yang akan terkena PHK.

Sebelumnya, CEO SoftBank Masayoshi Son telah meramalkan pemotongan biaya dan pendekatan investasi yang lebih konservatif musim panas ini setelah perusahaan membukukan kerugian kuartalan sebesar USD 21,6 miliar atau sekitar Rp 328,9 triliun di Vision Fund.

Meskipun Vision Fund dibentuk untuk membuat perubahan besar, seperti yang terjadi pada perusahaan seperti Uber dan WeWork, Son mengatakan bulan lalu bahwa dia harus belajar untuk menjadi "lebih sistematis" tentang investasi dan tidak terpengaruh oleh emosi terhadap perusahaan tertentu.

"Jumlah karyawan Vision Fund mungkin perlu dikurangi secara dramatis dengan pengurangan biaya yang diperlukan di seluruh unit," kata Son pada Agustus 2022.

Selain SoftBank, sebelumnya telah terjadi PHK di bank investasi ternama Amerika Serikat, Goldman Sachs. Ratusan pekerja dikabarkan terdampak pemangkasan tersebut.

 Goldman Sachs enggan mengomentari kabar PHK tersebut tetapi menyebutkan penurunan laba dalam laporan pendapatannya di bulan Juli.

"Kami telah membuat keputusan untuk memperlambat kecepatan perekrutan," kata kepala keuangan Goldman Sachs, Denis Coleman, saat itu, dikutip dari BBC.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Goldman Sachs Diisukan Siap PHK Ratusan Karyawan Setelah Laba Anjlok 48 Persen

Coleman juga mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan, untuk "mengembalikan tinjauan kinerja tahunan dari basis karyawan kami pada akhir tahun, sesuatu yang kami tunda selama periode pandemi untuk sebagian besar dan hanya menjadi jauh lebih disiplin dan fokus pada efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia kami".

Bank investasi tersebut telah memperingatkan mungkin harus memotong pengeluaran karena prospek ekonomi memburuk.

Goldman Sachs melaporkan penurunan laba hingga 48 persen di kuartal kedua karena kliennya menghadapi dampak inflasi, kenaikan suku bunga, pandemi Covid-19, serta perang Rusia-Ukraina.

Pendapatan divisi perbankan investasi Goldman Sachs juga menurun 41 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu hanya sebesar USD 2,1 miliar.

Raksasa Wall Street itu biasanya memangkas sekitar 1 hingga 5 persen dari stafnya yang berkinerja buruk setiap tahun, dan pemangkasan karyawan tahun 2022 ini kemungkinan akan berada di kisaran angka tersebut, menurut sebuah sumber.

"Tidak diragukan lagi bahwa lingkungan pasar menjadi lebih rumit dan kombinasi kondisi makroekonomi dan geopolitik memiliki dampak material pada harga aset, aktivitas pasar, dan kepercayaan diri," kata Kepala Eksekutif Goldman Sachs, David Solomon.

3 dari 3 halaman

Gap Bersiap PHK 500 Karyawan Usai Pendapatan Merosot 10 Persen

Perusahaan pakaian asal Amerika Serikat, Gap akan memangkas atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 500 pekerjanya.

PHK ini dilakukan karena Gap heendak memotong biaya dalam menghadapi penurunan penjualan.

Dilansir dari BBC, Rabu (21/9/2022) langkah ini menandai perombakan terbaru di perusahaan, menyusul hengkangnya kepala eksekutif Gap musim panas ini setelah upaya perubahannya gagal.

Gap mengkonfirmasi PHK di kantornya di New York, San Francisco dan Asia tetapi menolak menyampaikan komentar leih lanjut.

Penjualan di perusahaan, yang juga memiliki Banana Republic dan Old Navy, turun sekitar 10 persen dari tahun lalu.

Merek pakaian tersebut mempekerjakan sekitar 97.000 orang pada awal tahun, di mana sekitar 9 persen di antaranya memegang posisi staf.

Gap dilaporkan akan memangkas sekitar 5 persen dari staf. Diketahui, PHK di Gap terjadi setelah kemitraannya dengan Kanye West baru-baru ini berakhir.

Selain Gap, sejumlah perusahaan ritel di AS telah mengumumkan pemangkasan karyawan dalam beberapa pekan terakhir termasuk Walmart, Bed Bath & Beyond dan Abercrombie & Fitch.

PHK ini dilakukan ketika ekonomi AS berada di tengah ketidakpastian karena dampak inflasi. 

Namun pada bulan Agustus 2022, inflasi tahunan AS sedikit melambat pada bulan Agustus, sebagian besar berkat penurunan harga bensin - naik hanya 0,1 persen menjadi 8,3 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini