Sukses

Basmi Tengkulak, Jokowi Perintahkan BPN Atur Stok Pangan Nasional

Presiden Jokowi meminta BPN untuk mengatur stok pangan nasional sehingga bisa memobilisasi pangan dari pusat produksi ke berbagai daerah yang membutuhkan bahan pangan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan, Arief Prasetyo Adi mengatakan sejumlah kepala daerah sudah mulai menggunakan Dana Transfer Umum (DTU) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan. DTU tersebut digunakan untuk memfasilitasi distribusi bahan pangan agar tidak mengalami lonjakan harga setelah Bahan Bakar Subsidi (BBM) naik.

"Jadi, fasilitasi distribusi itu kan kemarin DTU 2 persen, DAU (Dana Alokasi Umum), DBH (Dana Bagi Hasil) itu sudah dilakukan beberapa kepala daerah," kata Arief usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/9).

Dalam rapat tadi, Arief menyebut Jokowi meminta dirinya untuk mengatur stok pangan nasional. Sehingga Badan Pangan harus bisa memobilisasi pangan dari pusat produksi ke berbagai daerah yang membutuhkan bahan pangan tersebut.

"Tadi Presiden menyampaikan untuk yang besar-besar mobilisasi stok itu akan diatur oleh Badan Pangan Nasional. Sehingga biaya produksi dari sentra produksi ke daerah yang defisit itu bisa tercover," kata dia.

Jokowi juga meminta agar hasil produksi pangan bisa diatur sedemikian rupa untuk menjadi cadangan pangan. Produk-produk yang membutuhkan pendingin (cool storage) akan disiapkan pemerintah.

Sehingga para petani tidak perlu memikirkan lagi masalah penyimpanan hasil produksi. Melainkan fokus terus memproduksi pangan.

"Nanti ke depan itu, tugasnya itu bukan dari petani dikirim langsung, bukan, tapi ada suatu tempat untuk menyimpan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beli Hasil Produksi Petani

Artinya, lanjut Arief, pemerintah akan membeli hasil produksi para petani dan mendistribusikannya kepada masyarakat. Proses distribusi inilah yang akan diatur pemerintah, masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

"Jadi menyimpan kemudian membeli, kemudian distribusi juga penting," kata dia.

Adapun terkait ruang penyimpanan hasil produksi, akan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Semisal pada ruang pendingin (cold storage) bakal menggunakan tenaga solar panel dalam penggunaan energinya.

Maka untuk mewujudkan ini, pemerintah butuh suntikan dana investasi. Agar, dalam hal operasionalnya, tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar.

"Mungkin tingginya di depan untuk investasi solar panel, itu salah satu yang beliau sampaikan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Zulkifli Hasan: Kenaikan BBM Belum Berpengaruh ke Harga Pangan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, harga barang kebutuhan pokok masih terpantau stabil, meskipun harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan beberapa waktu lalu. Kementerian Perdangan akan terus memastikan harga barang kebutuhan pokok tetap stabil.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat memantau harga pangan di Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah, pada hari ini, Kamis (15/9/2022).

Pada kunjungan ini, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi. Turut hadir dalam kegiatan ini Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

"Kenaikan BBM subsidi belum mempengaruhi harga barang kebutuhan pokok yang masih stabil," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menyebut, Presiden telah memerintahkan kepada kepala daerah untuk membantu biaya transportasi menuju daerah masing-masing.

"Jika harga barang kebutuhan pokok beranjak naik, maka pemerintah daerah menanggung biaya transportasi. Untuk itu, harga barang kebutuhan pokok harus dipantau terus karena menyangkut hajat hidup orang banyak," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Pasar Gede merupakan Pasar Rakyat Tematik sebagai tujuan wisata. Hal ini menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok sedikit lebih tinggi dibandingkan pasar rakyat lain di kota Solo.

"Pasar Gede merupakan kategori pasar wisata. Biasanya pasar wisata yang bagus harganya di atas rata-rata. Namun harga beberapa barang kebutuhan pokok masih terjangkau dan merupakan kualitas premium," kata Mendag Zulkifli Hasan.

4 dari 4 halaman

Hasil Pantauan

Berdasarkan pantauan, harga barang kebutuhan pokok relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, untuk seperti telur ayam, bawang merah, dan cabai

Adapun harga beras medium tercatat Rp12.000/kg, beras premium Rp13.000--14.000 per kg, gula pasir Rp13.500 per kg, minyak goreng curah Rp11.700 per liter, minyak goreng kemasan Rp14.000 per liter.

Kemudian, minyak goreng kemasan premium Rp18.000--20.000 per liter, tepung terigu Rp12.500 per kg, daging sapi Rp135.000 per kg, daging ayam ras Rp32.000 per kg, telur ayam ras Rp26.000 per kg, cabai merah keriting Rp55.000--60.000 per kg, cabai merah besar Rp40.000-45.000 per kg.

Selanjutnya, cabai rawit merah Rp50.000-55.000 per kg, bawang merah Rp32.000--35.000 per kg, bawang putih honan Rp.27.000 per kg, serta bawang putih kating Rp32.000-35.000 per kg. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.