Sukses

3 Jurus Pamungkas Menhub Stabilkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kementerian perhubungan secara intensif dan konsisten melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan secara intensif dan konsisten melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat. Hal ini agar tidak menimbulkan inflasi yang tinggi sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan yakni Kemenkeu, Kementerian BUMN, Pemerintah Daerah, operator penerbangan, dan pihak terkait lainnya.

Menhub pun mengungkapkan ada tiga upaya utama yang dilakukan untuk menstabilkan harga tiket pesawat ini. Pertama yakni, pihaknya sudah meminta kepada maskapai penerbangan untuk melakukan upaya efisiensi dan inovasi untuk mengelola harga tiket pesawat lebih terjangkau.

“Melakukan efisiensi, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah di waktu-waktu tertentu, dan inovasi-inovasi lainnya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi , dalam keterangan resmi, Minggu (21/8).

Kedua yaitu, melakukan upaya bersama antara pemda dan maskapai dan penumpang untuk memaksimalkan keterisian penumpang di waktu-waktu tertentu.

“Di hari kerja, misalnya di hari Rabu pada siang hari, biasanya okupansi rata-rata hanya 50 persen. Maskapai harus mempromosikan diskon atau menurunkan harga karena demand yang rendah. Masyarakat bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk mendapatkan tiket yang lebih murah," tutur dia.

"Sehingga tingkat keterisian penumpang akan semakin meningkat dan harga tiketnya stabil, dan secara kumulatif pendapatan maskapai meningkat dan akan memberi ruang agar tidak mengenakan tarif batas atas pada waktu puncak,” terang Menhub.

Kemudian upaya terakhir yang dilakukan yaitu, adalah usulan dari stakeholder menghilangkan atau menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur menjadi 5 persen.

“Karena avtur mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40 persen lebih. Terlebih untuk pesawat kecil seperti propeller yang melayani daerah-daerah pelosok. Kami akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan terkait hal ini. Kalau semua upaya ini bisa dilakukan, diharapkan dapat menstabilkan harga tiket antara 15-20 persen,” tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Tiket Pesawat Terus Naik, Tapi Permintaan Belum Turun

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno melaporkan adanya kenaikan harga tiket pesawat yang disebabkan oleh kenaikan avtur.

Selain itu, kebijakan baru pengenaan biaya tambahan akibat melambungnya harga bahan bakar pesawat tersebut (fuel surcharge), membuat pihak maskapai punya wewenang lebih untuk mendongkrak tarif naik pesawat.

"Ada kenaikan (harga tiket pesawat) akibat fuel surcharge dan juga tidak adanya promo yang dibuka," terang Pauline kepada Liputan6.com, Sabtu (20/8/2022).

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru saja memperbaharui aturan yang memperbolehkan maskapai memasukan biaya tambahan maksimal 15 persen dari tarif batas atas (TBA) untuk pesawat jenis jet, dan maksimal 25 persen dari TBA untuk pesawat jenis baling-baling (propeller).

Aturan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 142 Tahun 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan yang Disebabkan Adanya Fluktuasi Bahan Bakar Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, yang berlaku mulai 4 Agustus 2022.

Pengenaan tarif batas atas dalam regulasi baru tersebut lebih tinggi dibanding kebijakan sebelumnya, yang berlaku pada April-Juli 2022. Kala itu, Kemenhub mengizinkan maskapai memasukan fuel surcharge dengan besaran 10 persen dari TBA untuk pesawat jet, dan 20 persen di atas TBA untuk pesawat baling-baling (propeller).

Meski tarif tiket pesawat naik, Pauline melanjutkan, dari sisi permintaan pasar terpantau belum berkurang. Dia menilai, belum adanya penurunan demand tersebut mungkin lantaran masih terbatasnya jumlah armada.

"So far belum terlihat penurunan demand. Hampir semua pesawat domestik penuh, walaupun bukan tujuan wisata," kata Pauline.

"Tapi kembali juga, penuhnya maskapai mungkin karena jadwal penerbangan masih belum pulih, dan masih banyak yang dibatalkan," pungkasnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Harga Tiket Pesawat Singapura - Jakarta PP Tembus Rp 15 Juta

Pengusaha Pariwisata Asnawi Bahar mengeluhkan kenaikan harga avtur internasional yang berdampak terhadap lonjakan harga tiket pesawat, baik untuk penerbangan domestik maupun luar negeri.

Asnawi mengatakan, secara rata-rata tarif tiket pesawat naik sekitar 20 persen. Bahkan, ongkos pulang-pergi (PP) Jakarta-Singapura tembus sampai Rp 15 juta.

"Harga tiket rata-rata di semua kelas naik 20 persen. Kenaikan ini juga disebabkan airlines belum maksimal menjalani route-route yang ada," kata Asnawi kepada Liputan6.com, Jumat (19/8/2022).

"Itu berlaku dalam dan luar negeri. Malah pernah tidak masuk akal, PP Singapura-Jakarta Rp 15 juta," ungkap dia.

Namun begitu, Asnawi menolak mengungkapkan pihak maskapai mana yang menerapkan tarif sangat tinggi tersebut, dengan alasan tidak etis.

Lebih lanjut, ia menilai lonjakan harga tiket pesawat tersebut otomatis menguntungkan pelaku industri moda transportasi lain yang secara ongkos lebih murah, semisal bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan kereta api jarak jauh.

Kendati pun Asnawi mengungkapkan, sejauh ini kenaikan tarif naik pesawat belum berpengaruh banyak terhadap sisi permintaan (demand).

"Penurunan demand belum terasa. Secara umum karena seat capacity yang belum sesuai pasar, maka penurunan demand belum terasa, pesawat masih penuh karena penerbangan berkurang banyak," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Turunkan Harga Tiket Pesawat, Menhub Minta Pemda Beri Subsidi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi tingginya harga tiket pesawat saat ini. Aksi ini guna menjalankan perintah Presiden Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Pengendalian harga tiket pesawat ini dalam upaya membantu mengendalikan inflasi di Indonesia, khususnya dari sektor transportasi.

Budi Karya bercerita sesaat setelah menerima arahan dari presiden, dirinya dan beberapa pemangku kepentingan langsung membahasnya lebih detail dan intensif, termasuk dengan pemerintah daerah.

Ia pun telah berkirim surat kepada pemerintah daerah untuk turut mendukung konektivitas dengan turut membantu memastikan tingkat keterisian penumpang, memberikan subsidi dan insentif lainnya.

"Harga avtur memang mengakibatkan harga tiket naik, tetapi ada strategi pengelolaan yang harus dikoordinasikan secara detail sehingga harga tiket bisa tetap terkendali dan tidak memberikan efek kenaikan inflasi yang terlalu tinggi,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8/2022).  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.