Sukses

Siapa Saja Anggota Penuh FATF? Ini Daftarnya

Anggota penuh FATF diantaranya Argentina, Australia, Austria, Belgium, Brazil, Canada, China, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, dan Hong Kong.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tengah menjalani serangkaian tahapan untuk bisa menjadi anggota penuh organisasi intenasional anti pencucian uang atau Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (FATF). Rencananya, penilaian ini akan berlangsung hingga awal AGustus 2022.

Organisasi yang disebut Financial Action Task Force (FATF) ini memiliki 39 anggota. Dari daftar seluruh negara yang menjadi anggota penuh, Indonesia masih menjankan penilaian yang akan diputuskan pada awal tahun 2023 mendatang.

mengutip laman resmi FATF, terdaftar sebanyak 37 anggota yurisdiksi dan 2 organisasi regional. Rata-rata ini menunjukkan sebagian besar wilayah global.

Anggota penuh FATF diantaranya Argentina, Australia, Austria, Belgium, Brazil, Canada, China, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, dan Hong Kong.

Kemudian, Islandia, India, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Republik Korea, Luksemburg, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Federasi Rusia, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selaan, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.

Sementara, dua organisasi regional yakni Gulf Co-operation Council dan European Commision atau Uni Eropa.

Dari daftar ini, Indonesia berada pada posisi anggota dalam kategori observer. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang ada dalam satus tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Anggota Asosiasi

Selain negara, ada pula asosiasi yang menjadi anggota FATF. Berikut lengkapnya:

Asia/Pacific Group on Money Laundering (APG), Caribbean Financial Action Task Force (CFATF), Council of Europe Committee of Experts on the Evaluation of Anti-Money Laundering Measures and the Financing of Terrorism (MONEYVAL).

Kemudian, Eurasian Group (EAG), Eastern and Southern Africa Anti-Money Laundering Group (ESAAMLG), Financial Action Task Force of Latin America (GAFILAT) (formerly known as Financial Action Task Force on Money Laundering in South America (GAFISUD)).

Selanjutnya, Inter Governmental Action Group against Money Laundering in West Africa (GIABA), Middle East and North Africa Financial Action Task Force (MENAFATF), dan Task Force on Money Laundering in Central Africa (GABAC).

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Daftar Manfaat yang Didapat Indonesia saat Jadi Anggota Tetap FATF

Indonesia tengah menjalani proses Mutual Evaluation Review (MER) untuk menjadi anggota tetap organsasi anti pencucian uang dunia, Financial Action Task Force (FATF). Banyak manfaat yang diyakini akan didapatkan Indonesia.

Ekonom Intitute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut Indonesia bisa melengkapi upayanya melawan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

"Dengan menjadi anggota tetap FATF, kerjasama internasional dalam penanganan tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme akan semakin komplit dan bisa ikut dalam pembahasan standar penangan kasus," katanya kepada Liputan6.com, ditulis Selasa (19/7/2022).

Ekonom yang mendalami sektor digital ini menyebut upaya itu bisa lebih berguna di era digitalisasi saat ini. Diketahui, Indonesia juga tengah mendorong tingkat digitalisasi di dalam negeri, utamanya di sektor keuangan.

"Saya rasa masuknya Indonesia ke FATF akan memberikan insight baru bagi K/L (Kementerian/Lembaga) terkait di dalam negeri," kata dia.

Huda mengungkap dengan menjadi anggota penuh FATF, Indonesia bisa mempertegas posisinya di hadapan para pengusaha global. Sektor investasi yang juga dikejar Indonesia disinyalir akan terdampak positif.

"Perusahaan dalam negeri juga bisa lebih diterima oleh perusahaan global yang memang sudah menetapkan standar tertentu bagi kerja sama antar instansi atau pemerintah," ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Investor Percaya

Senada, Direktur Eksekutif Center of Economy and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut Indonesia bisa lebih dipercaya investor. Bisa sdisebut, daya tawar proyek di Indonesia akan meningkat.

"Indonesia bisa dipercaya oleh investor maupun pelaku usaha karena seluruh transaksi lintas batas diawasi secara ketat," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com.

Ia mengungkap, sebelumnya pelaku usaha dibuat khawatir dengan adanya tindak pidana pencucian uang (TPPU). Selain itu, pendanaan terorisme dan traksaksi narkoba antar negara juga jadi alarm bagi pengusaha untuk menjaga jarak dalam melakukan proses bisnisnya.

"Kalau dulu terang-terangan menggunakan bank atau cash untuk transfer pendanaan ilegal, sekarang ada kripto aset," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.