Sukses

Realisasi Anggaran Kesehatan Baru Rp 35 Triliun dari Alokasi Rp 214 T per Agustus 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati APBN telah didesain menjadi fleksibel untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi belanja anggaran kesehatan bulan Agustus baru Rp 35,9 triliun. Walaupun telah ada tambahan anggaran menjadi Rp 214 triliun.

Dia menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebenarnya telah didesain menjadi fleksibel untuk menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi selama pandemi belum berakhir.

Hingga Agustus 2021, Pemerintah telah beberapa kali melakukan refocusing anggaran dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 pada Juni-Juli lalu. Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) pun telah meningkat menjadi Rp 744,7 triliun dari yang dianggarkan tahun lalu sekitar Rp 400 triliun.

"Total dana PEN meningkat menjadi Rp 744,7 triliun dari sebelumnya hanya dianggarkan Rp 400 triliun," kata Sri Mulyani dalam Kongres ISEI XXI dan Seminar Nasional 2021, Jakarta, Selasa (31/8).

Namun, harus diakui dalam realisasi penggunaan dana PEN tidak seagresif pemerintah melakukan penambangan anggaran. Tercermin dari realisasi dana PEN baru mencapai 43 persen atau Rp 326 triliun dari anggaran Rp 744,7 triliun.

"Jumlah PEN ini Rp 744,7 triliun dan realisasinya baru 43 persen atau RP 326 triliun," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sektor Kesehatan

Seperti yang dialami pada sektor kesehatan. Sektor ini mengalami perubahan anggaran menjadi Rp 214 triliun. Tetapi sampai Agustus 2021, realisasi belanja di sektor ini baru mencapai Rp 35,9 triliun.

"Anggaran kesehatan mendapatkan tambahan menjadi Rp 214 triliun, walaupun realisasinya di bulan Agustus baru Rp 35,9 triliun," ungkapnya.

Meski begitu, Sri Mulyani menegaskan saat ini sudah banyak belanja negara untuk sektor kesehatan yang sudah pasti. Hanya tinggal menunggu waktu untuk dilakukan belanja.

"Tapi banyak belanja yang sudah pasti, hanya dari sisi servernya saja yang belum siap, seperti insentif tenaga kesehatan dan pelaksanaan 3T," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com