Sukses

Menhub: Penumpang Pesawat yang Positif Usai Rapid Test Antigen Bisa Refund Tiket

Menhub Budi Karya Sumadi hari ini, Sabtu (26/12) meninjau Airport Health Center di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini, Sabtu (26/12) meninjau Airport Health Center di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Dari Terminal 2, Menhub kemudian menuju Airport Health Center Terminal 3 di SMMILE Center untuk melihat proses yang sama.

Setelah melihat rangkaian proses tersebut, Menhub Budi mengapresiasi cukup banyaknya lokasi tes COVID-19 yang tersebar di 8 titik di bandara tersibuk di Indonesia itu.

Apalagi ada tiga alternatif yang dapat dipilih calon penumpang pesawat untuk melakukan tes yaitu pre-order service, drive thru service dan walk in service, sehingga pelaksanaan tes dapat terdistribusi dengan baik.

"Apa yang dilakukan AP II bersama KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan) dan TNI/Polri berjalan dengan baik untuk menjaga protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta. Kami meminta AP II secara konsisten meningkatkan layanan agar tidak terjadi antrean," ujar Menhub.

Menhub menuturkan bagi calon penumpang yang diketahui hasil tesnya positif setelah diperiksa di Airport Health Center maka dapat melakukan pengembalian tiket.

"Ada beberapa yang dinyatakan positif, kami perlakukan dengan baik, maka perjalanan tidak bisa dilanjutkan. Yang bersangkutan dapat melakukan reschedule perjalanan atau mendapatkan refund dengan harga sesuai yang dibayar," jelasnya.

Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, jika diketahui terdapat calon penumpang pesawat dengan hasil tes positif maka yang bersangkutan akan diarahkan untuk menuju ruang isolasi/ruang kesehatan.

"Ketika diketahui hasil rapid test antigen dari calon penumpang pesawat adalah positif, maka paling pertama dilakukan adalah membawa yang bersangkutan keluar dari Airport Health Center untuk diarahkan ke ruang isolasi/ruang kesehatan," paparnya.

"Kemudian, koordinasi akan dilakukan dengan pihak terkait lainnya. Yang jelas, calon penumpang bersangkutan tidak diperkenankan untuk melakukan penerbangan," imbuh dia.

Dia menyebut, peran Airport Health Center cukup vital dalam turut serta mendukung pelaksanaan pengetesan COVID-19 di mana segmennya adalah untuk calon penumpang pesawat.

"Sehingga Airport Health Center di bandara-bandara AP II terus dikelola secara profesional oleh mitra yang memiliki kompetensi yaitu Kimia Farma dan Indofarma," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Airport Health Center tersibuk

Adapun operasional Airport Health Center semakin sibuk pada arus mudik Natal 2020, seperti yang terjadi di Bandara Soetta. Hal ini terekam pada 18 Desember-24 Desember 2020 atau hanya dalam tujuh hari telah melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 40.000 calon penumpang pesawat. Dari tes yang dilakukan tersebut ditemukan angka positivity rate sekitar 0,9 persen.

Sementara pada 24 Desember 2020, calon penumpang yang melakukan tes tembus 10.151 orang atau merupakan angka tertinggi selama ini namun pelaksanaan tes tetap berjalan lancar, tidak ada antrean mengular apalagi kerumunan.

Sejalan dengan hal tersebut, AP II mengimbau agar calon penumpang pesawat yang ingin melakukan tes COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta lebih memilih pre-order service. "Ini membuat pelaksanaan tes COVID-19 berjalan lancar di Bandara Soekarno-Hatta," ujar dia mengakhiri.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.