Sukses

Profil Menteri KKP Edhy Prabowo yang Dikabarkan Ditangkap KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dikabarkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

Liputan6.com, Jakarta Edhy Prabowo dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di periode kedua kepemimpinannya sebagai Presiden.

Sepakterjang Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP terus menjadi perhatian masyarakat. Hal yang paling menyedot perhatian adalah kebijakannya ketika membuka kembali ekspor benih lobster. Kebijakan ini sebelumnya dilarang oleh Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

Kini, Edhy Prabowo dikabarkan ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai tiba dari kunjungannya ke Amerika Serikat (AS). Namun hingga profil ini ditayangkan, kabar penangkapan blom terkonfirmasi. Liputan6 masih berusaha melakukan konfirmasi ke KPK, dan kementerian KKP.

Edhy merupakan perwakilan dari Partai Gerindra yang masuk dalam jajaran kabinet. Dia lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 26 Desember 1972.

Dengan latar belakang pendidikan lulusan dari fakultas Manajemen Universitas Moestopo, pada 1997. Dia kemudian melanjutkan sekolah bisnis di Swiss German University tahun 2004.

Suharso Monoarfa Bertemu Jokowi, Bahas Ekonomi Global hingga Tenaga KerjaProfil Arifin Tasrif, Dubes Jepang yang Jadi Menteri Urusan Tambang dan Migas  

Edhy Prabowo sempat diterima masuk AKABRI di Magelang, Jawa Tengah, pada 1991. Mantan atlet silat nasional ini juga pernah memenangkan beragam kejuaran Pekan Olah Raga Nasional (PON) dan kejuaraan tingkat internasional.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelola Bisnis

Tak hanya itu, dirinya dikenal pandai dalam mengelola bisnis. Pada 2007, dia mendirikan perusahaan jasa keamanan, PT Garuda Security Nusantara.

Berbekal pengalaman bisnisnya di situ, Edhy dipercaya menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Prabowo Subianto.

Dia juga pernah memimpin beberapa perusahaan, seperti PT Alas Helau, sebagai Direktur tahun 2004-2015 dan PT Tusam Hutani Lestari sebagai Direktur Utama tahun 2004-2015.

Kemudian di PT Swadesi Dharma Nusantara, dia menjabat sebagai komisaris tahun 2000-2004 dan PT Nusantara Energi, sebagai Asisten Direktur Utama tahun 1998-2004.

Sementara di karier politiknya, Edhy Prabowo mulai dekat dengan Prabowo Subianto saat Ketua Umum Partai Gerindra itu masih berpangkat letkol dan menjadi pejabat Dangrup II TNI AD.

3 dari 3 halaman

Karier Politik

Kemudian Edhy memulai karier politiknya di 2005 dengan aktif berorganisasi di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI.

Selain HKTI, Edhy juga aktif di Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia dan Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI), dan beberapa organisasi lain.

Karena dekat dengan Prabowo, Edhy pun ikut bergabung dengan Partai Gerindra. Edhy Prabowo dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012-sekarang).

Pada 2009-2014, Edhy terpilih menjadi anggota DPR. Dia bertugas di Komisi VI DPR-RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi dan BUMN.

Dia terpilih kembali menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerindra untuk Dapil Sumatera Selatan I setelah memperoleh 75,186 suara.

Pada 2014-2019, Edhy bertugas menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR-RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.