Sukses

Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Minta Pemda Amankan Komoditas Pertanian

Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk segera mengamankan kesediaan pangan di wilayahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah daerah untuk segera mengamankan kesediaan pangan di wilayahnya. Hal ini untuk mengantisipasi potensi terjad krisis pangan seperti yang diproyeksikan oleh lembaga pangan dunia atau FAO.

"Hadirin yang saya hormati FAO telah memperingatkan pandemi Covid-19 bisa menimbulkan krisis pangan. Saya minta bupati, gubernur, dan walikota untuk memperhatikan ketersediaan pangan di wilayah masing-masing," ujar dia melalui video confrence

Jokowi mengatakan, ketersediaan data komoditas pangan sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat. Sebagaimana yang dibuat pemerintah melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).

"Data produksi dan data konsumsi yang akurat, sangat penting. Karena berdasarkan data tersebut kita akan mengetahui lebih cepat mana provinsi yang kekurangan, mana provinsi yang kelebihan," tegasnya.

Alhasil, sambung Jokowi, kebijakan perdagangan yang diambil oleh pemerintah pusat akan lebih tepat sasaran. Menyusul tersedianya data aneka komoditas yang update di tiap-tiap daerah.

"Berdasarkan tersebut perdagangan antar daerah bisa didorong. Juga adanya kerja sama antar daerah bisa diperkuat," tambahnya.

"Maka, di daerah-daerah saya berharap dikembangkan jenis data (PIHPS) dan infomasi lain atau yang serupa," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada, Kelangkaan Pangan Bisa Terjadi di 2050

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut posisi pangan di Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada ketersediaan beras. Menurutnya, jika pemerintah terus-menerus bergantung pada beras pada masa mendatang akan terjadi kelangkaan pangan.

"Pada 2050, kelangkaan pangan bisa saja terjadi jika tidak dikembangkan pangan lain sebagai pasokan pangan nasional," kata dia dalam Peluncuran Pekan Sagu Nasional 2020, di Jakarta, Selasa (20/10).

Untuk itu, dirinya mendorong peningkatan diversifikasi pangan lokal melalui penyebaran inovasi produk pangan yang sehat dan bergizi. Sehingga diharapkan bisa meberikan opsi ke masyarakat untuk konsumsi berbagai sumber pangan bernutrisi lainnya selain beras.

"Contohnya sagu. Ini kita dorong kearifan lokal," singkat Agus.

Agus juta menyadari, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk terus berupaya memastikan, pasokan pangan yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat. Bahkan dalam peringatan hari pangan dunia pada 16 Oktober lalu, FAO menyebutkan, pandemi Covid membuat sistem pangan dan pertanian global sangat rapuh.

"Hal itu menguatkan apa yang diperingatkan pada April 2020, bahwa negara dunia perlu waspadai terjadinya krisis pangan akibat pandemi," katanya.

Merespon itu, pemerintah berupaya meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar rantai pasok tidak terganggu. Pemerintah juga terus mendorong diversifikasi produk dan konsumsi agar bisa menjaga ketahanan pangan nasional.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Pangan