Sukses

Mal di Daerah Ini Sudah Kembali Buka, Mana Saja?

Penerapan protokol kesehatan di mal wilayah Jakarta merupakan yang paling ketat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) A. Stefanus Ridwan S, mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan di Jakarta merupakan yang paling ketat.

Hal ini karena dorongan Gubernur DKI Jakarta yang selalu berkomunikasi dengannya agar keselamatan dan kesehatan pengunjung mal tetap terjaga.

“Mulai kemarin kita sudah bisa beroperasi lagi, jadi Jakarta bersama-sama dengan Bandung, di Bandung sudah ada 21 mal yang buka, tinggal satu yang akan buka 18 Juni, dan kalau kita lihat di Jakarta hampir ada 78 mal yang sudah buka, mal-mal yang di Sedayu akan menyusul kita buka pada tanggal 18 Juni nanti,” kata Stefanus saat melakukan peninjauan Mal Kasablanka, Selasa (19/6/2020).

Begitu juga di seluruh Indonesia, ia menyebutkan di Sumatera Utara seluruhnya sudah buka, hanya  beberapa mal yang tenant-nya bermasalah yang masih tutup. Lalu di Sumatera Selatan juga semuanya buka, di Bali buka kecuali dua mal di Seminyak.

Kemudian mal di Jawa Tengah, ia mengungkapkan bahwa malnya di sana tidak pernah tutup, dan mal di Solo juga sudah buka, Surabaya, dan Malang juga serentak malnya buka.

“Jadi praktis semua ekonomi di seluruh Indonesia bisa dibuka, dan kita lihat yang paling ketat itu Jakarta, kenapa? Karena perhatian Gubernurnya luar biasa, kita sering komunikasi terus,” ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terapkan New Normal

Tentunya ia sebagai ketua umum APPBI sangat berterimakasih kepada berbagai pihak yang sudah ikut berpatisipasi dalam pelaksanaan penerapan new normal di pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia, baik kepada pengunjung, tenant, pemerintah dan lainnya.

“Saya berterimakasih sekali teman-teman di pusat perbelanjaan bisa memberikan masukan dan berusaha untuk lebih baik lagi. Kita lihat menu-menu di restoran pake QR code dan cashless, mungkin ada satu hal pengunjung bantu agar berita hoax tentang ada yang kena covid-19 maka perlu dilawan, lalu hoax barang-barang sudah jamuran dan kadaluarsa, saya kira tidak malahan barangnya habis terus,” ujarnya.

Demikian ia meminta semoga ke depannya, berbagai pihak ikut disiplin dan bisa saling mengingatkan  dalam menerapkan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan, baik tenant, pengunjung, pemerintah, satpol PP dan aparat lainnya,  diminta untuk lebih tegas.

Sehingga kita bisa menjamin covid-19 ini tidak berkembang lagi. Saya harap bisa konsisten terus sampai new normal ini berakhir,” pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.