Sukses

Jokowi: 5 Tahun Lagi Kita Tak Impor Bahan Petrokimia

Jokowi menyadari bahwa salah satu masalah besar yang masih dihadapi Indonesia, yakni defisit transaksi berjalan dan perdagangan.

Liputan6.com, Cilegon - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik baru polyethylene milik PT Chandra Asri Petrohemical Tbk (Chandra Asri) di Cilegon, Banten, pada hari ini. Pabrik tersebut memiliki realisasi investasi sebesar USD 380 juta.

 

Jokowi menyadari bahwa salah satu masalah besar yang masih dihadapi Indonesia, yakni defisit transaksi berjalan dan perdagangan. Impor petrokimia dan migas adalah yang paling memberatkan neraca perdagangan.

"Barang-barang yang kita produksi di dalam negeri bahan bakunya, kebanyakan masih impor. Termasuk di dalamnya yang paling besar adalah petrokimia. Juga yang namanya impor minyak dan gas. Itu yang paling besar dan memberatkan neraca perdagangan," jelas dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap pabrik yang mampu memproduksi 400 ribu ton Polyethylene per tahun ini, dapat menyelesaikan masalah neraca perdagangan.

Salah satu caranya yaitu, dengan membuka investasi sehingga dapat memghentikan impor bahan petrokimia. "Feeling saya mengatakan 4 atau 5 tahun lagi kt sudah tidak mengimpor lagi bahan-bahan petrokimia dan justru bisa kita ekspor," lanjut dia.

Dia menurturkan, kebutuhan Polyethylene mencapai 2,3 juta ton per tahun. Sementara, kapasitas produksi nasional masih 780 ribu ton. Sehingga, mau tak mau Indonesia mengimpor 1,52 juta Polyethylene ton per tahunnya.

"Jangan berikan dong peluang peluang seperti ini ke negara lain. Kalau kita bisa membuat sendiri knp harus impor. Segera selesaikan, Kalau bisa jangan 4 tahun, 2 tahun selesai, dikebut," ucapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Tak Mau Datangi Pabrik Jika Belum Jadi

Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan menghadiri pembangunan yang belum jadi. Sebab itu dia sudah berpesan kepada beberapa pihak jika ingin mengundang dirinya saat proyek tersebut sudah rampung.

"Kalau datang ke saya itu betul-betul. Saya akan datang kalau pabriknya jadi dan beroperasi. Kalau groundbreaking tidak mau saya. Saya taruh batunya, 5 tahun kok enggak diundang," kata Jokowi sambil berkelakar.

Dia mencontohkan pembangunan jalan Tol di Trans Sumatra. Saat itu dia masih bersedia mengunjungi di Lampung. "Peletakan batu pertama di situ, ada masyarakat yang bisikin 'ini udah groundbreaking 3 kali'," ujar dia berseloroh.

"Boleh, tapi saya cek terus 3 bulan sekali. Sekarang udah jalan terus, udah sampai Palembang. Kita harapkan 4-5 tahun sampai Aceh sudah tembus," lanjut Jokowi.

Keberadaan pembangunan pabrik diharapkan bisa menanam modal hingga menyerap ratusan ribuan tenaga kerja. Hal tersebut kata dia juga akan membantu kontribusi gerakan roda ekonomi.

"Akan bantu dan kontribusi gerakkan roda ekonomi, bkn hanya di cilegon dan banten saja," ungkap Jokowi.

Diketahui realisasi investasi pabrik baru ini sebesar USD 380 Juta. Dan total produksi naik jadi 736 ribu perton. Dan diketahui pembangunan pabrik tersebut akan menyerap 25ribu tenaga kerja.

Reporter: Intan Umbar

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi