Sukses

26 MoU Proyek Investasi di Jawa Barat Ditandatangani

Jumlah investasi yang direalisasikan di 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat mencapai Rp 68,9 triliun di semester I 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 26 Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek investasi di Jawa Barat (Jabar) telah ditandatangani dalam acara West Java Investment Summit (WJIS) 2019 di Trans Luxury, Bandung, Jumat (18/10/19).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Doni P Joewono, serta para Duta Besar dan Konsulat Jenderal dari sejumlah negara menyaksikan langsung proses penandatangan tersebut.

Nota kesepahaman yang menjadi atensi para investor dalam WJIS 2019, yaitu seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan agrobisnis.

Ridwan Kamil menjelaskan berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) Semester I Tahun 2019, jumlah investasi yang direalisasikan di 27 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat mencapai Rp 68,9 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 71.573 orang. 

“Tahun lalu kami berada di posisi nomor satu untuk realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Dan kami ingin mempertahakan posisi itu,” kata Kamil, Bandung, Jumat (18/10/2019).

Kamil mengajak kepada lebih dari 500 peserta WJIS 2019 yang terdiri dari para investor dalam dan luar negeri, mitra sister province, kedutaan besar negara sahabat, asosiasi, pengelola kawasan industri, instansi penanaman modal, juga instansi terkait lainnya, untuk menanamkan investasinya di Jawa Barat melalui dua tipe investasi.

Tipe pertama adalah investasi langsung, seperti untuk pembangunan industri manufaktur. Kedua, investasi untuk kerja sama pembangunan berbagai proyek Pemerintah Daerah Jawa Barat, seperti dengan pola kerja sama public private partnership (PPP).

Kamil menjelaskan Jawa Barat merupakan 20 persennya Indonesia, mulai dari jumlah penduduk hingga kekuatan ekonominya. Bahkan sebut Kamil, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal pertama tahun ini berada di angka 5,50 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,18 persen. Hal itu menjadi profit bagi para investor untuk menanamkan investasinya.

“Ekonomi kami berjalan dengan baik. Anda bisa berimajinasi bagaimana di sebuah daerah yang pertumbuhan ekonominya bagus dengan jumlah sumber daya manusia yang banyak,” ujar Kamil.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inovasi dan Kolaborasi

WJIS 2019 merupakan bentuk inovasi dan kolaborasi antara Pemerintah Daeah Jawa Barat melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dengan Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat.

Tahun ini, WJIS yang dulu menjadi agenda dua tahunan, bernama forum investasi menggelar lima agenda utama, yakni high level session, project consultation, one-on-one meeting, market sounding dan exhibition.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono mengatakan, WIJS 2019 menjadi forum terbesar para investor di wilayah Jawa Barat. “WJIS adalah forum investasi terbesar Jawa Barat yang pernah digelar sejauh ini,” kata Doni.

Doni menjelaskan terkait refleksi kondisi ekonomi Jawa Barat sepanjang tiga tahun terakhir. Menurutnya dalam kurun tersebut, Jawa Barat menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Sementara pada 2019, GDRP Jawa Barat menyumbang 13 persen untuk GDP Indonesia.

“Ini menjadi refleksi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dalam tiga tahun terakhir ini, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi ada di angka 5,6 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Faktor pertumbuhannya didukung oleh industri manufaktur dan konsumsi,” sebut Doni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.