Sukses

Kemasan Vakum, Cara Bulog Tangkal Serangan Mafia Beras

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog akan meningkatkan kualitas beras yang dijual dengan memperbaiki kemasan sehingga bebas dari kutu. Selain itu, kemasan baru ini juga tidak bisa dipalsukan oleh mafia penyaluran ‎Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)‎.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Bulog akan melakukan perubahan kemasan beras dengan metode vakum. Hal ini untuk meningkatkan kualitas beras dan menghindari pemalusan kemasan beras Bulog.

Selama ini memang tersebar di daerah beras dengan kualitas rendah yang dibungkus dengan kemasan berlabel Bulog.

"Saya akan terus mengubah produk saya supaya tidak dijiplak selama ini karung kita ditiru, dipalsukan, bagaimana menjelekkan pemerintah dengan beras Bulog," kata Budi, di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Selain menghindari pemalsuan beras yang mengatasnamakan Bulog, ‎kemasan vakum juga untuk meningkatkan kualitas beras yang dijual. Sebab kutu beras tidak bisa hidup dengan kondisi kemasan tanpa udara.

"Beras kita vakum menjamin kutu tidak hidup, ini diprosesing bagus ini disimpan 6-7 bulan bagus," tuturnya.

Menurut Budi, memvakum ‎kemasan beras merupakan bukti Bulog hadir untuk masyarakat, dengan menghadirkan beras berkualitas sehingga masyarakat menikmati pangan dengan layak.

"Kita pastikan beras berkualitas. Ini bukti Bulog selalu ingin hadir dan berkualitas," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dirut Bulog Budi Waseso: Kami Diserang Mafia

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, perusahaannya diserang pihak mafia penyaluran ‎Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)‎ dengan menyebar kabar bahwa kualitas beras Bulog buruk.

Budi mengatakan, ‎belakangan ini tersebar video mengenai buruknya kualitas beras Bulog. Hal tersebut merupakan rekayasa bentuk perlawanan dari pihak yang melakukan praktik mafia dari penyaluran paket BPNT yang terdiri dari beras dan telur. 

"Kemarin sudah viral beras Bulog bau tidak baik, ternyata yang dimasukkan rekaman video diviralkan di Youtube dan beberapa. Itu salah satu bukti reaksi mereka, itu sudah jelas indikasi rekayasa," kata Budi, di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Senin (23/9/2019).

Menurut pria yang akarab dipanggul Buwas ini, ada pihak yang ingin menjatuhkan Bulog dalam membongkar praktik mafia penyaluran BPNT dengan menyalurkan beras kualitas rendah yang dibungkus karung beras yang dilabeli beras Bulog‎.

‎"Jadi kemarin beras Bulog bau, itu mau bangun opini Bulog jelek. kita sudah buktikan kok beras kita mekanismenya jelas," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.