Sukses

Pria Ini Raup Belasan Juta per Minggu dari Memulung Logam Mulia di Jalanan

Diakui Raffi Stepanian, sang "pemulung berlian di jalanan", logam mulia bisa ditemukan di jalanan New York, meskipun jumlahnya tidak banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Jalanan kota besar seperti New York memang cantik bersinar, meski tidak terbuat dari logam mulia. Tapi ada satu orang yang menggantungkan hidupnya dengan mencari kilauan emas, berlian dan logam mulia lainnya yang tercecer di jalanan padat itu.

Ya, Anda tidak salah baca. Diakui Raffi Stepanian, sang "pemulung berlian di jalanan", logam mulia bisa ditemukan di jalanan New York, meskipun jumlahnya tidak banyak.

Mengutip laman Unbelievable Facts, Kamis (15/08/2019), Stepanian mengklaim bisa meraup hingga USD 800 atau Rp 11, 3 juta (USD 1 = Rp 14.200) selama 6 hari mencari butiran-butiran logam mulia seperti berlian, emas, ruby dan lainnya.

Percaya atau tidak, Stepanian menggantungkan hidupnya dengan bekerja seperti ini. Meski banyak yang bingung dan merasa konyol, Stepanian yakin bisa bertahan hidup dengan pekerjaan ini.

"Terdengar aneh jika Anda memikirkannya, tapi orang-orang betul-betul menjatuhkan logam milik mereka secara tidak sadar saat berjalan di jalanan yang padat seperti ini," ungkapnya.

Seorang wartawan dari The Post lah yang pertama kali mendapati Stepanian sedang fokus menggali dan mengorek sisi jalanan dengan pisau tahun 2011 silam. Ternyata, yang dia lakukan adalah menambang logam mulia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bekerja Saat Malam

Dirinya bekerja di atas pukul 19.30 ketika jalanan tak seramai waktu kerja. Butuh ketelitian ketika mencari serpihan logam mulia itu, namun karena Stepanian menyukainya, dia berkomitmen akan terus menjadi penambang logam mulia di jalanan New York hingga masa yang akan datang.

Sementara, banyak yang merasa hal ini tidak bisa dijadikan pilihan karier. Mendapatkan USD 800 dolar dalam satu minggu masih dianggap biasa saja di negara yang kaya raya seperti Amerika Serikat.

Kalaupun teknik Stepanian mau diterapkan di Indonesia, rasanya mustahil akan mendapatkan logam mulia yang bernilai tinggi, mengingat jalanan Indonesia sangat berbeda dengan jalanan di New York sana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini