Sukses

85 Persen Iklan Digital Justru Laku di Situs Berita Kontroversial

Iklan digital di Indonesia malah laku dan mendapatkan perhatian di situs-situs negatif.

Liputan6.com, Jakarta - Iklan digital di Indonesia malah laku dan mendapatkan perhatian di situs-situs negatif. Hampir 85,3 persen iklan digital mendapatkan impression lewat situs yang menampilkan bahasa kasar dan berita kontroversial.

Impression iklan dari situs-situs berita kontroversial itu lebih besar ketimbang yang didapat situs kategori dewasa, alkohol, bahkan narkoba.

Menurut Media Quality Report 2018, iklan yang dipasarkan dengan metode programmatic (situs dipilih software) mendapat impression sebesar 48 persen dari situs negatif tersebut.

Sementara, iklan yang dipasarkan dengan metode publisher direct (brand membeli iklan secara langsung) mendapat impression sebesar 85,3 persen dari jenis situs yang sama.

Angka di atas adalah untuk desktop. Untuk iklan digital di smartphone, angkanya mencapai 63,7 persen untuk iklan programmatic dan 83,7 persen untuk iklan pubsliher direct.

Hal tersebut seharusnya membuat perusahaan pengiklan khawatir, sebab munculnya iklan di situs-situs kebencian dan berita kontroversial justru merugikan brand dari segi citra dan reputasi. Ini disebut bahaya di kategori brand safety.

Laura Quigley, Managing Director Integral Ad Science (IAS) dari Asia Tenggara, menyebut pihak publisher selaku situs yang memasang iklan juga tak bisa langsung disalahkan, tetapi tetap harus proaktif mengatasi membenahi konten, serta melindungi diri karena bisa menjadi korban pihak-pihak yang melakukan iklan penipuan, yakni ketika informasi di situs mereka "diambil" oleh pembuat situs abal-abal untuk dipasangi iklan.

"Para publisher tidak membeli iklan penipuan, mereka tidak terlibat dalam proses itu. Mencari publisher terpercaya adalah ide bagus. Para pubsliher juga menjadi sasaran maka mereka harus melakukan pendekatan progresif juga," ujar Laura pada Rabu (8/8/2019) di Jakarta.

Laura berkata Indonesia masih dalam tahap edukasi mengenai potensi kerugian iklan digital. Ia pun berharap awareness soal bahaya di iklan digital bisa mencapai perusahaan-perusahaan lokal agar tidak dirugikan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2 Tips agar Dagangan Laris Manis Lewat Iklan Seluler

klan seluler menjadi lebih populer karena orang menggunakan perangkat seluler untuk mengakses situs web, berbelanja, dan melakukan pembelian. Untuk pemilik bisnis, sekarang dapat menjadi saat yang tepat untuk mulai bereksperimen dengan iklan seluler.

Bagaimana Anda mengetahui bagaimana iklan seluler menguntungkan bisnis untuk Anda? Berikut adalah dua tips untuk membantu Anda menentukan langkah yang benar, seperti dikutip dari Laruno.id:  

1. Tentukan di mana pelanggan Anda

Sebagian besar jaringan iklan seluler memungkinkan penargetan geografis sehingga hanya pengguna seluler di area tertentu yang melihat iklan. Tetapi penargetan yang sempit akan menghasilkan beberapa prospek dan sedikit bisnis baru.

Iklan seluler menawarkan pengembalian investasi terbaik untuk bisnis yang dapat melayani klien yang berlokasi di mana saja. Jadi pastikan Anda tahu di mana target pelanggan Anda berada.

3 dari 3 halaman

2. Tentukan poin konversi Anda

Jika Anda mengembangkan strategi periklanan seluler, Anda tidak hanya ingin memberi tahu pengguna seluler bahwa bisnis Anda ada, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil tindakan.

Apa yang dapat dilakukan orang di ponsel mereka yang dapat membantu bisnis Anda? Banyak, mereka dapat menelepon atau mengirim e-mail kepada Anda, mengirimkan informasi kontak mereka melalui formulir online, membuat janji atau reservasi, mengikuti Anda di media sosial, mendaftar untuk acara Anda, atau membeli sesuatu dari Anda secara online.

Tindakan ini merupakan titik konversi yang dapat diukur. Melacak tingkat konversi Anda adalah cara Anda akan menemukan jenis iklan seluler yang paling berhasil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.