Sukses

Banyak Peminat, Kuota Mudik Gratis Kapal Laut ke Semarang Ludes

Mayoritas kuota mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan telah mencapai 100 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sambutan masyarakat mengenai program mudik gratis begitu antusias.

Mayoritas kuota mudik gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah mencapai 100 persen. 

Hingga Rabu, 15 Mei 2019, perkembangan sementara dari pendaftaran mudik gratis dengan kapal penyeberangan untuk jurusan Jakarta-Semarang bahkan telah mencapai 100 persen. 

"Untuk tahun ini kami adakan mudik gratis kembali. Ada dengan bus dan kapal Ro-Ro. Untuk kapal Ro-Ro kali ini ada 2 kota tujuan yaitu Semarang dan Lampung," ujar Dirjen Perhububgan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi, Sabtu (18/5/2019).

Kapal Ro-Ro ini akan diberangkatkan dari Tanjung Priok pada 1 Juni 2019. Rute Jakarta-Semarang akan berangkat pada pukul 09.00 dan 12.00, sedangkan Jakarta-Panjang menyusul pada sore harinya pukul 17.00.

"Ada banyak keuntungan mudik dengan kapal Ro-Ro yaitu anti macet dan waktu tibanya pasti. Kalau diprediksikan 6 jam perjalanan ya tidak akan molor, sehingga masyarakat dapat memastikan kapan akan tiba di tujuan," ujar Budi. 

Budi menuturkan, kapal yang digunakan untuk mudik gratis ini adalah kapal Ro-Ro dengan volume 5.000 Gross Tonnage (GT).

Kapasitas angkut kapal yang digunakan yaitu sebanyak 500 motor dan 1.000 penumpang tiap kapalnya.

Sementara dari data Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, untuk mudik 2019 ini diperkirakan ada kenaikan penumpang kapal Ro-Ro sebesar 2,89 persen. Pada 2018, jumlah penumpang sebanyak 4,40 juta orang dan tahun 2019 ini diperkirakan sebanyak 4,53 juta orang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Penumpang Pelni Melonjak pada Januari 2019

Sebelumnya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menunjukkan kinerja positif pada awal tahun 2019 yang ditandai dengan kenaikan jumlah penumpang kapal cukup signifikan.

Pada Januari 2018, jumlah pengguna kapal Pelni sebanyak 343.965 pelanggan dan saat ini Januari 2019 menjadi 414.649 pelanggan atau naik 21 persen.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko, Kamis (14/2) pagi mengatakan, peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 21 persen cukup menggembirakan bagi Pelni.

Ia prediksi kenaikan jumlah pelanggan didasari beberapa hal, di antaranya tingkat pelayanan yang makin membaik, kemudahan memperoleh tiket yang bisa diakses dengan HP, cara pembayaran dengan kartu debet dan kebijakan free bagasi hingga 50 kg untuk setiap penumpang.

Ridwan Mandaliko menyampaikan rasa syukur dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan Pelni di kapal dan di darat, khususnya di cabang-cabang di seluruh nusantara.

“Kepada Nakhoda dan para ABK, kepala cabang dan seluruh insan Pelni yang telah berperan aktif dalam memasarkan kapal Pelni, kami menyampaikan terima kasih atas kerja kerasnya sehingga dalam bulan Januari angkutan berjalan lancar dan kinerja angkutan naik 21 persen”, kata Ridwan dalam keterangannya, Kamis, 14 Februari 2019.

 

3 dari 3 halaman

Rute yang Alami Kenaikan Tinggi

Dari data yang dihimpun, kenaikan terjadi pada rute Jakarta-Medan, Jakarta-Makasar dan Jakarta-Ambon untuk rute jarak jauh. Sedangkan untuk rute pendek terjadi kenaikan pada ruas Makasar-Baubau, Makasar-Ambon, Batam-Belawan, dan Ambon-Bandaneira.

Dari sisi waktu, pelanggan memilih 4 hingga 19 Januari 2019 dan pada akhir bulan. Penumpang dengan rute tersebut naik rata-rata antara 5000 hingga 6000 orang per hari. “Kenaikan jumlah penumpang menunjukkan PELNI masih menjadi alternatif transportasi, meskipun sudah ada akses via udara, kapal PELNI masih dibutuhkan dan menjadi pilihan masyarakat," ungkap Ridwan.

Untuk melayani penumpang, Pelni saat ini mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara atau kapal jarak jauh ke berbagai rute dengan kapal tipe 3000 pax 1 unit, tipe 2000 pax 9 unit dan tipe 3in1 yang dapat mengangkut orang, kendaraan dan kontainer 2 unit, 1 kapal Roro, 1 kapal Fery Cepat dan 46 kapal perintis.

"Kapal perintis untuk menghubungkan daerah maju ke daerah terpencil tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P)," tutur Ridwan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.