Sukses

Miliarder Michael Bloomberg Tak Jadi Ikut Pilpres AS pada 2020

Miliarder Michael Bloomberg mengumumkan tidak akan maju dalam pemilihan presiden di AS pada 2020. Kenapa?

Liputan6.com, New York - Mengakhiri spekulasi, miliarder asal Amerika Serikat (AS) Michael Bloomberg mengumumkan tidak akan maju dalam pemilihan presiden di AS pada 2020.

"Saya yakin akan mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan umum. Tapi saya sulit memenangkan nominasi Demokrat yang begitu padat," tulis dia dalam editorial yang diunggah di situs berita eponymous-nya, seperti dikutip dari laman Forbes, Kamis (7/3/2019).

Dalam tajuk, mantan wali kota New York City menyebut kalau "Trump ancaman bagi AS" dan menekankan perlunya mencalonkan seorang kandidat Demokrat yang dapat mengalahkannya dalam pemilihan umum.

Bloomberg yang seorang mantan Republikan juga menilai kalau di kongres, Partai Republik gagal memenuhi tugas untuk meminta pertanggungjawaban presiden. Bahkan tanpa ikut pemilihan, Bloomberg kemungkinan mempengaruhi pemilihan di AS.

Pada Januari, ia tidak sengaja kritik kemungkinan pencalonan Howard Schultz, miliarder yang juga pendiri Starbucks. "Kemungkinan besar adalah seorang calon independen hanya akan membagi suara anti-Trump dan akhirnya memilih kembali jadi presiden," tutur dia.

Sebelumnya, ia berencana habiskan dana USD 500 juta atau sekitar Rp 7,07 triliun (asumsi kurs Rp 14.158 per dolar AS) untuk kalahkan Trump.

Angka ini bertambah USD 100 juta yang dihabiskannya atas nama partai Demokrat pada pertengahan 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Orang Terkaya Nomor 9 di Dunia

Usai keluar dari rencana pemilihan, Bloomberg berinisiatif dalam dua tahun ke depan untuk mendorong AS segera menerapkan ekonomi dengan energi bersih 100 persen. Yayasannya sudah bekerja untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara dan mengurangi polusi udara.

Michael Bloomberg masuk jajaran 10 besar orang terkaya di dunia. Ia berada di posisi sembilan dengan total kekayaan USD 55,5 miliar atau sekitar Rp 785,91 triliun.

Dia mendirikan perusahaan media dan penyedia informasi keuangan Bloomberg LP pada 1981. Ia memiliki sekitar 88 persen saham di perusahaan tersebut. Pendapatan perusahaan diperkirakan mencapai USD 9 miliar.

Bloomberg memulai karier di wall street pada 1966 di perusahaan investasi Salomon Brothers. Ia telah menyumbangkan dana lebih dari USD 5 miliar untuk mengkontrol senjata, perubahan iklim dan lainnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.