Sukses

Satu Batalion Kepung Kediaman Miliarder yang Diduga Agen Rusia

Batalion Finlandia mengepung pulau mewah tempat tinggal miliarder yang diduga agen Rusia.

Liputan6.com, Helsinki - Satu batalion dikirim ke sebuah pulau untuk mengepung dan meringkus seorang miliarder terduga agen Rusia di Finlandia. Kejadian terjadi pada akhir September karena dugaan pencucian uang, tapi informasi terkini mengindikasikan sang miliarder diringkus karena merupakan agen Rusia.

Dilansir dari Business Insider, miliarder tersebut adalah Pavel Melnikov yang tinggal di pulau kecil yang mewah di antara Swedia dan Finlandia. Pada pulau tersebut terdapat sauna yang menghadap laut, dan berbagai kemewahan lainnya.

Tak hanya tempat sauna, di Pulau Melkinov terdapat helipad, sembilan dermaga, kolam renang yang dikamuflasi, dan unit perumahan yang dilengkapi piring satelit, dan cukup untuk menempatkan pasukan kecil. Operasi peringkusan pun dilakukan pada September lalu dengan melibatkan Pasukan Pertahanan Finlandia.

Kala itu, peringkusan disebut akibat adanya pencucian uang dan penghindaran pajak. Namun, publik curiga atas niatan sebenarnya, sebab pasukan yang dikerahkan begitu kuat.

Mengutip News.com.au, batalion yang dikerahkan terdiri dari 100 pasukan bersenjata yang menginfiltrasi pulau dengan menaiki kapal kecil. Sebanyak 300 petugas lainnya menyebar di 16 lokasi berbeda. Pesawat pengintai dan helikopter pun dikerahkan.

Melkinov adalah miliarder misterius pemilik bisnis pariwisata bernama Airiston Helmy yang telah diawasi Finlandia selama bertahun-tahun. Spekulasi agen Rusia diperkuat oleh pernyataan anggota parlemen Finlandia.

"Tak ada alasan komersil (bagi Melkinov) untuk membeli lahan tersebut, tetapi jalurnya penting secara strategis dan signifikansi militernya patut dipertimbangkan," anggota parlemen Finlandia Tom Packalen.

Uang kontan sebesar USD 5 juta disita oleh pihak berwajib, sementara sang miliarder sendiri tidak berhasil ditahan. Ia disebut memiliki kewarganegaraan Rusia, Latvia, dan Malta. Kejadian ini pun menambah daftar ketegangan antara kedua negara setelah sebelumnya Rusia berlatih perang dekat wilayah Finlandia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vladimir Putin Sebut Serangan Maut di Universitas Sebagai Imbas Globalisasi

Menanggapi serangan mematikan yang terjadi di Polytechnic College, Semenanjung Krimea, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hal tersebut tampaknya merupakan hasil globalisasi.

"Di media sosial, di internet, kami melihat penciptaan seluruh komunitas ekstremisme. Semuanya dimulai dengan peristiwa tragis di sekolah-sekolah di AS," lanjutnya sebagaimana dikutip dari BBC pada Jumat, 19 Oktober 2018.

Sebanyak 15 mahasiswa dan 5 orang dosen tewas dalam serangan pada Rabu, 17 Oktober 2018, di kampus teknik di Kota Kerch.

Pejabat setemapat mengidentifikasi pelaku sebagai seorang pria bernama Vladislav Roslyakov (18), yang tewas bunuh diri setelah melakukan penyerangan.

Roslyakov adalah seorang mahasiswa tahun keempat di kampus terbesar di Krimea itu, semenanjung di pesisir Laut Hitam yang dicaplok oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.

Pada hari Rabu, ledakan bom berskala besar memporak-porandakan kafetaria di kampus terkait, sebelum kemudian pelaku menyerbu gedung, menembak orang-orang dari jarak dekat dengan senapan berburu pompa-aksi.

Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova mengatakan, ledakan dari perangkat buatan telah menghujani orang dengan pecahan peluru. "Beberapa organ internal korban pecah, kami menemukan serpihan kaca dan baut di hati, usus, pembuluh darah," katanya.

"Anggota tubuh korban yang terluka parah, telah diamputasi. Beberapa orang terpaksa kehilangan kaki dan tulang keringnya," lanjut Skvortsova. Pihak berwenang di Krimea telah menyatakan tiga hari berkabung. Layanan doa diadakan untuk para korban di sebuah lokasi peribadatan darurat dekat kampus.

Insiden berdarah itu adalah serangan paling mematikan yang terjadi di Semenanjung Krimea sejak aneksasi Rusia. Intervensi Rusia --yang diekcam oleh banyak kekuatan Barat-- menandai dimulainya konflik dengan para pemberontak yang didukung Rusia di timur Krimea, melawan pasukan pemerintah Ukraina.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Finlandia adalah sebuah negara yang berada di benua Eropa
    Finlandia adalah sebuah negara yang berada di benua Eropa

    finlandia

  • Miliarder adalah seseorang yang memiliki kekayaan bersih setidaknya satu miliar (1.000.000.000 atau seribu juta) unit mata uang tertentu.

    Miliarder