Sukses

Begini Hasil Pertemuan Inpex dengan Kementerian ESDM

Inpex menemui jajaran Kementerian ESDM terkait pengembangan Blok Masela.

Liputan6.com, Jakarta - Inpex Corporation menemui jajaran pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk membahas Pre Front End Enginering Desain (Pre Feed) atau ‎kajian pengembangan Blok Masela, Maluku.

Hal ini dilakukan setelah Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan akan mencabut kontrak perusahaan tersebut bila tak kunjung menyelesaikan pre feed.

Wakil Menteri Arcandra Tahar menyatakan, dalam pertemuan tersebut telah disepakati kriteria‎ dan evaluasi pengembangan Blok Masela‎, yang dilakukan Inpex selaku operator Blok Masela.

"Sudah selesai ketemu In‎pexnya. Hasilnya ada kriteria yang harus disepakati dan dievaluasi," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Arcandra menuturkan, pre feed untuk menentukan kapasitas produksi dan lokasi pembangunan fasilitas pengolahan gas Blok Masela, tetap dilakukan dalam dua fase. Hal ini sesuai dengan keinginan Inpex.
‎
"Tetap dua, saran mereka fase satu dan dua. Untuk fase satu nanti kriteria, untuk fase dua apa, ya nanti silahkan bikin saja kriteria," ujar Arcandra.

Dua fase kajian tersebut dilakukan secara terpisah berdasarkan kriteria yang telah disepakati. "Kalau fase satu kita rasa belum cukup, lanjut fase dua, duanya," ujar dia.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendesak Inpex Corporation segera menyelesaikan pre feed atau kajian pengembangan Blok Masela.

Jonan menyatakan akan mencabut kontrak Inpex terkait pengelolaan Blok Masela jika tidak kunjung menyelesaikan pre feed. Itu karena pemerintah terus menunggu perkembangan proyek yang terletak di Maluku tersebut.

"Inpex, tulis ya, kalau kelamaan pre feed, saya cabut, sampai saya hilang kesabaran‎," kata dia dalam acara Forum Gas Nasional, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 3 Mei 2017.

Seperti diketahui, perusahaan minyak dan gas (migas) asal Jepang tersebut menggunakan dua skenario pre feed. Dua skenario yang digunakan Inpex tersebut akan membuat biaya pengembangan Blok Masela membengkak.

"Kalau kelamaan ya saya batalin. Kalau dia pre feed dua skenario kan makin mahal," tutur dia.

Selain menginginkan penyelesaian pre feed Blok Masela, dia pun ingin Inpex menggunakan satu skenario untuk kemudian memutuskan langsung kapasitas produksi dan lokasi pembangunan fasilitas pengolahan gas bumi menjadi gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG).

"Nanti tunggu saja hasil pre feed tahap 1, nanti dari situ diputusin. Nanti pre feed-nya diputusin," jelas dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.