Sukses

Target Lifting Minyak 815 Ribu Barel per Hari pada 2017

Plt Menteri ESDM Luhut Panjaitan menuturkan untuk mencapai target lifting minyak dan gas tidak mudah pada 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi VII DPR dan Pemerintah menyepakati target lifting minyak sebanyak ‎815 ribu barel per hari dan gas 1,150 juta setara minyak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) 2017.

Kementerian ESDM sempat mengusulkan target lifting minyak dalam RAPBN 2017 sebesar 780 ribu barel per hari dan gas 1,150 juta barel setara minyak saat rapat kerja asumsi makro sektor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) antara Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM.

Namun usulan tersebut menuai reaksi DPR sehingga Pemimpin Rapat Kerja ‎Gus Irawan Pasaribu melakukan voting ke 10  fraksi yang hadir. Dari voting tersebut, mayoritas fraksi mengusulkan lifting minyak sebanyak 815 ribu barel per hari dan gas 1,150 juta barel setara minyak.

"Kemudian lifting minyak bumi karena di antara pilihan-pilihan ini tadi. Di angka yang lebih tinggi dan lebih banyak fraksi juga yang mengusulkan angka di 815 ribu barel per hari. Setuju?," kata Gus Irawan, sambil mengetuk palu, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Selain target lifting migas, dalam rapat tersebut juga menyetujui harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sebesar US$ 45 per barel. Hal tersebut sesuai dengan usulan Kementerian ESDM.

"Baik saya kira tiga asumsi makro yang menjadi tugas kita di komisi VII tidak terlalu jauh dari apa yang diusulkan pemerintah," tutur Gus Irawan.

Di kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan menyepakati asumsi tersebut.‎ Namun Ia menuturkan untuk mencapai target lifting migas tidak mudah pada 2017. Karena itu perlu usaha keras untuk mencapainya.

"Terima kasih bapak ketua. Tadi sudah disebutkan, melihat keputusan itu. Sekadar sharing saja, memang harga minyak saya kira sudah oke tidak ada masalah. Lifting migas ini kita upayakan tidak mudah juga mencapai hal ini. Tapi sudah diputuskan," tutur Luhut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.