Sukses

Turis Timur Tengah Lebih Suka Berkunjung ke Malaysia Dibanding RI

Berlangsung di Jakarta Convention Centre 2-4 Agustus 2016, World Islam Economic Forum ke-12 rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Ekonomi Islam Dunia (World Islam Economic Forum/WIEF) ke-12 menjadi ajang bagi Indonesia untuk mempromosikan wisata-wisata religi khususnya bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dengan langkah ini, Indonesia bisa menyaingi Malaysia yang diserbu turis dari negara-negara Islam.

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia ingin mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) termasuk dari negara-negara Islam melalui WIEF.

"Di Malaysia, kedatangan turis lebih dari 20 juta kunjungan per tahun. Nah perbedaan kita dengan Malaysia adalah jumlah turis dari negara-negara Islam terutama Timur Tengah," ujarnya di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Menurut Bambang, banyaknya kunjungan turis Timur Tengah ke Malaysia tidak terlepas dari kesiapan Negeri Jiran dalam meningkatkan ekonomi Islam dari sisi wisata Islami, pasar makanan halal sampai industri kreatif Islami.

"Kita juga harus memposisikan Indonesia sebagai moeslem friendly turis destination. Jadi nanti ajang WIEF ini kita jadikan promosi destinasi dan paket wisata religi, khususnya untuk umat Muslim," jelasnya.

WIEF ke-12, kata Bambang, akan mendorong partisipasi kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara seluruh dunia. "Nanti UMKM dari Indonesia bisa belajar dari kesuksesan UMKM negara lain dan sebaliknya," terangnya.

Berlangsung di Jakarta Convention Centre 2-4 Agustus 2016, WIEF ke-12 rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak. Dihadiri pula sejumlah Kepala Negara lain.

"Diharapkan ajang ini bisa mempererat hubungan kedua negara dan menjadikan Indonesia serta Malaysia sebagai hub bisnis di kalangan Islam," Bambang menandaskan. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.