Sukses

Harga Minyak Bisa Terjun Bebas ke Level US$ 40 per Barel?

Bahkan para ekonom di Oxford Economics memprediksi harga minyak dunia dapat terus merosot hingga menyentuh setidaknya US$ 40 per barel.

Liputan6.com, New York - Tanpa diduga-duga harga minyak terus meluncur turun dengan kecepatan sangat pesat hingga menyentuh angka di bawah US$ 60 per barel. Bahkan para ekonom di Oxford Economics memprediksi harga minyak dunia dapat terus merosot hingga menyentuh setidaknya US$ 40 per barel.

Lantas negara mana yang perekonomiannya terkena hantaman paling besar dari penurunan harga minyak?

Mengutip laman CNBC, Jumat (12/12/2014), para ekonom di Oxford Economics lantas membuat proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi dari 45 negara di seluruh dunia. Hasilnya, Rusia akan menjadi negara yang menanggung kerugian paling besar di dunia.

Berdasarkan proyeksinya, setiap tahun pertumbuhan ekonomi Rusia akan merosot 2,5 persen. Itu akan terjadi selama dua tahun dibarengi dengan kehancuran mata uang ruble.

Selain itu sanksi-sanksi yang digencarkan Amerika Serikat dan Eropa ke Rusia akan semakin memperburuk perekonomiannya.

Menurut para ekonom tersebut, memprediksi harga minyak dunia turun hingga US$ 40 per barel masih terbilang masuk akal. Para ekonom tersebut mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak.

Sementara negara yang paling diuntungkan adalah Filipina. Pertumbuhan ekonominya dapat melesat hingga 7,6 persen selama dua tahun setelah harga minyak turun ke level US$ 40 per barel.

Pasalnya, Filipina merupakan salah satu importir minyak terbesar di Asia. Sementara China dan India masing-masing perekonomiannya akan tumbuh hingga 7,1 persen dan 7,6 persen.

Daftar faktor tersebut termasuk sebesara banyak produksi dan konsumsi minyak di suatu negara, seberapa besar peran minyak dalam perekonomian suatu negara dan dampak penurunan harga terhadap nilai tukar mata uang. Tak hanya itu pajak minyak dan berbagai faktor lain juga diperhitungkan. (Sis/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.