Sukses

Cabut Subsidi Listrik, YLKI: Tak Adil Buat Rumah Tangga 1.300 VA

YKLI mengkritisi kebijakan pemerintah yang ingin mencabut subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga 1.300 VA.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritisi kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga 1.300 voltampere (VA). Sementara golongan 450-900 VA sudah menikmati subsidi listrik 10 tahun tanpa ada penyesuaian tarif.

Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menilai ketidakadilan kebijakan pemerintah dalam pengurangan subsidi listrik.  

"Itu kebijakan yang tidak adil, karena pelanggan 1.300 VA merupakan golongan menengah ke bawah. Mayoritas dari migrasi 450-900 VA," terang dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Tulus menunjukkan ketidakadilan penyaluran subsidi listrik antara golongan 450-900 VA dengan pelanggan rumah tangga 1.300 VA. Lanjutnya, subsidi pelanggan 450-900 VA terlampau besar, karena lebih dari 50 persen tersedot ke pelanggan tersebut.

Hal itu memperlihatkan ketidakjelasan roadmap pemerintah dalam kebijakan pentarifan dan pengurangan subsidi listrik.

"Pelanggan 450-900 VA seharusnya sudah mulai dikurangi subsidinya, bukan cuma pelanggan 1.300 VA saja yang harus dieksploitasi. Jadi tidakak adil dari sisi rasio elektrifikasi," papar dia.

Sebelumnya, Tulus mngatakan, konsumen daya listrik 1.300 Va mayoritas merupakan pelanggan yang bermigrasi atau berpindah dari konsumsi 450-900 VA.

"Dulu mereka migrasi karena dijebak pemerintah dan PT PLN (Persero) dengan iming-iming tambah daya gratis. Sedangkan mereka tidak tahu risikonya saat tambah daya," tegasnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini