BRI Klaim Sebagai Bank Paling Jago Bikin Untung Sedunia

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengklaim menjadi bank paling bikin untung (profitable) sedunia dimana return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) bank BUMN tersebut melebihi rata-rata bank lain.

Corporate Secretary Bank BRI, Muhamad Ali  mengatakan, berdasarkan data Bloomberg, ROA perbankan di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan ROA rata-rata perbankan di dunia. Di Amerika Serikat, rata-rata ROA perbankan mencapai 1,60%, Eropa 1,00%, dan Asia Pasifik 1,33%, sedangkan di Indonesia ROA perbankan mencapai 2,50%.

"ROA ini merupakan rasio keuntungan bersih setelah pajak yang dihasilkan dibandingkan dengan aset yang dimiliki perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/3/2014).

Dia menjelaskan, tak hanya ROA, rata-rata ROE atau  rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dikaitkan dengan modal perusahaan, rasio perbankan di Indonesia mencapai 19,90%. Prosentase tersebut berada jauh di atas posisi perbankan di Amerika Serikat yang hanya 13,60%, Eropa 11,80% dan Asia Pasifik 15,96%.
 
"Nah, kalau dibandingkan dengan kinerja keuangan perbankan nasional, BRI merupakan bank paling menguntungkan. ROE BRI mencapai 34,11%, dan ROA 5,03%, jauh di atas rata-rata nasional," lanjutnya.

Menurut Ali, semakin hari BRI juga dinilai semakin efisien, seiring dengan implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang kian massif di seluruh jaringan kerja dan layanan BRI di Indonesia. Hal ini terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang rendah yakni sebesar 60,58% juga menjadi kontributor bagi tingginya profitabilitas BRI. Terlebih lagi rasio kredit bermasalah di BRI juga relatif rendah, hanya 1,55% NPL gross (non performing loan) dan 0,31% NPL nett.
 
"Prestasi BRI tak lepas dari tingginya komitmen SDM serta kuatnya visi shareholders, manajemen BRI serta konsistensi perusahaan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Visi BRI itu jelas dan sangat kuat membangun ekonomi berbasis kerakyatan sampai ke pelosok desa dan membantu program-program pembangunan," tandas Ali.