Polisi menemukan fakta baru soal kasus pemerkosaan wartawati salah satu media nasional di Jakarta Timur, pada Kamis 20 Juni. Dari 6 kali rekonstruksi, diketahui wartawati berusia 31 tahun itu tidak berjalan sendirian saat berjalan di gang selebar sekitar 1,5 meter, tempatnya diperkosa.
"Kami temui kejanggalan dari laporan korban. Fakta yang sebenarnya ternyata korban pulang dari tempat kerjanya itu tidak sendirian," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan di Jakarta, Senin (1/7/2013).
"Korban diantar rekan kerjanya, sesama wartawan berinisial C, seorang laki-laki. Setiap pulang diantar sama C," tambah Herry.
Dari rekonstruksi itu diketahui C mengantar wartawati ini hingga ke mulut gang di Jalan Pramuka. Setelah itu, C kembali ke kantor dan meninggalkan sang wartawati.
"Korban kemudian telepon suaminya yang menunggu di seberang jalan. Saat itu sudah ada lebam, pakaian korban sudah kotor, karena saat itu kondisi sudah hujan," sambungnya.
Sebelumnya, kepada polisi, wartawati ini mengaku berjalan sendirian di gang itu. Wartawati ini mengaku diperkosa dan dipukuli pelaku saat menunggu suaminya yang menjemput.
"Intinya kami membuka semua kemungkinan untuk penyelidikan baik dari profil korban, juga profil tempat kejadian perkara. Kalau lihat TKP sulit ada pelaku lain," ujar Herry.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto berharap semua pihak tidak mengambil kesimpulan terlalu dini terkait kasus ini. "Kami bicara pada fakta yang ada. Jangan cepat disimpulkan," tutur Rikwanto. (Eks/Yus)
"Kami temui kejanggalan dari laporan korban. Fakta yang sebenarnya ternyata korban pulang dari tempat kerjanya itu tidak sendirian," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan di Jakarta, Senin (1/7/2013).
"Korban diantar rekan kerjanya, sesama wartawan berinisial C, seorang laki-laki. Setiap pulang diantar sama C," tambah Herry.
Dari rekonstruksi itu diketahui C mengantar wartawati ini hingga ke mulut gang di Jalan Pramuka. Setelah itu, C kembali ke kantor dan meninggalkan sang wartawati.
"Korban kemudian telepon suaminya yang menunggu di seberang jalan. Saat itu sudah ada lebam, pakaian korban sudah kotor, karena saat itu kondisi sudah hujan," sambungnya.
Sebelumnya, kepada polisi, wartawati ini mengaku berjalan sendirian di gang itu. Wartawati ini mengaku diperkosa dan dipukuli pelaku saat menunggu suaminya yang menjemput.
"Intinya kami membuka semua kemungkinan untuk penyelidikan baik dari profil korban, juga profil tempat kejadian perkara. Kalau lihat TKP sulit ada pelaku lain," ujar Herry.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto berharap semua pihak tidak mengambil kesimpulan terlalu dini terkait kasus ini. "Kami bicara pada fakta yang ada. Jangan cepat disimpulkan," tutur Rikwanto. (Eks/Yus)
