Cuaca Ekstrem Bikin PLN Merugi, Transisi Energi Jadi Solusi

PT PLN (Persero) mengungkapkan, perubahan iklim dan cuaca ekstrem turut mengganggu kinerja perseroan. Sehingga turut mengganggu proses bisnis perusahaan dengan mengeluarkan modal besar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Mei 2023, 13:50 WIB
Gedung PLN. Dok PLN

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mengungkapkan, perubahan iklim dan cuaca ekstrem turut mengganggu kinerja perseroan. Sehingga turut mengganggu proses bisnis perusahaan dengan mengeluarkan modal besar.

Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN, Kamia Handayani, mencontohkan Badai Seroja yang memporak-porandakan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2021. Membuat sistem kelistrikan di sana terganggu, sehingga PLN perlu melakukan investasi untuk memulihkannya.

"Dampak krisis iklim dirasakan oleh PLN. Seperti contoh, sekarang kan ada cuaca ektrem yang intensitas tinggi. Itu disebabkan climate change, cuaca ekstrem, ini sangat berpengaruh kepada bisnis PLN itu sendiri," kata Kamia dalam Green Economic Forum 2023, Senin (22/5/2023).

Tangkap Peluang Baru

Kejadian itu lantas memacu motivasi perseroan untuk menangkap peluang baru. Dalam hal ini, Kamia mengatakan, transisi energi jadi salah satu solusi.

"Kita perlu beradaptasi untuk mencegah krisis iklim parah. Kita harus memitigasi perubahan iklim tersebut, salah satunya dengan transisi energi," ujar dia.

Menurut dia, transisi energi merupakan suatu keniscayaan. Oleh karenanya, PLN ingin mengajak generasi mendatang menaruh perhatian terhadap itu, sembari perlahan beralih meninggalkan bahan bakar fosil menuju energi baru terbarukan (EBT).

"Ini sesuai misi kami yang punya tangung jawab lingkungan dan sebagainya. Yang kedua, ini adalah opportunity, ini kesempatan kita bahwa transisi energi ini kesempatan bagi seluruh perusahan lain untuk bisa tumbuh dan berkelanjutan," tuturnya.

 

2 dari 3 halaman

Subholding Pembangkitan PLN Cari Mitra Garap Proyek EBT 7 GW, Siapa Minat?

PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menjaga stabilitas pasokan listrik dalam menyukseskan gelaran KTT ASEAN 2023 atau ASEAN Summit 2023, dengan mengandalkan energi ramah lingkungan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Ulumbu. (Dok. PLN)

PT PLN Indonesia Power menginisiasi pengembangan pembangkit listrik energi hijau dan bersih sebesar 7 Giga Watt (GW) melalui Proyek Hijaunesia 2023. Subholding Genco 1 tersebut pun mengajak mitra strategis untuk berpartisipasi.

Ke depannya, melalui Proyek Hijaunesia 2023 ini PLN Indonesia Power akan mengembangkan Green Energy sebesar 7 GW yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia.

Enam+03:11VIDEO: Perempuan Indonesia Kunci Pertumbuhan Ekonomi, Kok Bisa? Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, mengatakan Hijaunesia 2023 ini memiliki total 13 proyek, dengan 12 proyek solar pv dan 1 proyek tenaga angin.

Hal ini merupakan gebrakan yang diinisiasi Sub Holding PLN IP, dalam mendukung pemerintah untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

“Pada prinsipnya PT PLN (Persero) sebagai holding mendukung Proyek saya berharap forum ini dapat menjadi contoh aksi nyata percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan berkontribusi pada upaya global untuk dunia yang lebih hijau,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

PLN Indonesia Power pun menggelar Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia 2023 bertajuk Investment Opportunity for Renewable Energy Projects. Tujuannya, ntuk mengajak mitra strategis guna menciptakan pembangkit berenergi bersih untuk masa depan yang berkelanjutan.

 

3 dari 3 halaman

Transisi Energi

Dua pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan total kapasitas 18 megawatt (MW) resmi beroperasi. (Dok. PLN)

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, proyek yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia ini akan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri.

Dalam kegiatan Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia ini dihadiri berbagai calon mitra strategis, baik dari dalam maupun luar negeri dari 15 negara.

“Saat ini sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mempercepat transisi energi ke pengembangan energi terbarukan, PLN IP telah menginisiasi penyusunan Proyek Hijaunesia 2023 yang mencakup multi proyek,” ungkapnya.

Edwin menambahkan, proyek ini akan melibatkan mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan untuk Tanah Air.

“Kami akan mengajak mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan, saat ini kami mencari mitra yang mempunyai visi yang sama dengan kami serta berkomitmen pada keunggulan dan bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,” tuturnya. 

infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya