Sukses

Agnez Mo Siap Perkarakan Netizen yang Tebar Hoaks Melalui Video Minum Kopi Buatan Brand yang Dituding Pro Israel

Agnez Mo tak terima dengan provokasi netizen terhadap dirinya melalui video berisi momen minum kopi buatan salah satu brand ternama yang dituding pro Israel.

Liputan6.com, Jakarta Agnez Mo kini tengah menjadi sorotan publik setelah momen videonya meneguk minuman kopi buatan salah satu brand ternama, dijadikan bahan untuk ujaran hoaks bernada fitnah. Pasalnya, brand minuman yang diteguk Agnez Mo tersebut tengah diboikot gara-gara dituding pro Israel.

Tudingan sebagai pendukung Israel pun sempat dilontarkan kepada Agnez Mo oleh sejumlah netizen. Hingga pada akhirnya, Agnez Mo mengetahui sendiri adanya komentar-komentar miring tersebut. Alhasil, penyanyi yang tengah berkiprah di Amerika Serikat itu tak dapat lagi menahan amarahnya.

Melalui akun Instagram Stories dan Twitter/X @agnezmo belum lama ini, Agnez Mo tampak tak terima dengan kalimat bernada provokasi terhadap dirinya itu. Penyanyi lagu "Matahariku" pun siap untuk melaporkan orang-orang yang menebar hoaks mengenai hal tersebut.

"Pertama-tama, seandainya ada seseorang yang berusaha untuk membuat cerita seolah-olah aku mengatakan sesuatu yang tidak aku katakan, aku akan meminta tim hukumku untuk menghubungimu," tulis Agnez Mo dalam bahasa Inggris, dikutip Sabtu (18/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Agnez Mo Sudah Tak Dapat Lagi Menahan Amarah

Setelah itu, Agnez Mo menyatakan bahwa selama ini dirinya sudah berusaha untuk menahan diri saat membaca komentar-komentar bernada tak menyenangkan sebagai bentuk belas kasih. Namun, kali ini Agnez Mo sudah tak dapat lagi menahan amarah.

"Aku pikir aku terlalu sering diam berkali-kali karena aku pikir dirikulah yang menunjukkan keanggunan, cinta dan memaafkan," tulis Agnez Mo melanjutkan.

"Tapi sialnya jika kau ingin mencemarkan karakterku dengan MENGARANG CERITA DAN MENGAMBIL HAL-HAL DI LUAR KONTEKS, mungkin itu waktunya bagiku untuk mengambil tindakan dan menuntutmu," sambungnya.

3 dari 5 halaman

Agnez Mo Memberi Waktu untuk Meminta Maaf

Lebih lanjut, Agnez Mo memberi waktu 24 jam kepada pemilik akun media sosial yang sudah ditandai olehnya sebagai pencemar nama baik, untuk menyampaikan permintaan maaf serta mendesaknya agar menghapus unggahan bernada hoaks.

"Dan aku berbicara kepada SATU akun spesifik (bukan kepada penggemarku yang luar biasa). Jadi kamu memiliki 24 jam untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan menghapus ujaran hoaksmu yang provokatif," tutup Agnez Mo.

 

4 dari 5 halaman

Dukungan Warganet Kalangan Penggemar Agnez Mo

Pernyataan Agnez Mo tersebut ditanggapi ramai-ramai secara positif oleh para penggemar sang penyanyi "Coke Bottle".

Bahkan, seorang penggemar di Twitter ada yang mengunggah tangkap layar berisi permintaan maaf dari pemilik akun yang telah melontarkan tudingan miring tersebut.

"Akhirnya harus menghapus cuitan itu karena @agnezmo sendiri yang memintaku. Maafkan atas kekacauan ini," tulis netizen pemilik akun @xh***, mengutip tangkap layar seorang warganet di Twitter/X.

5 dari 5 halaman

Pernyataan Brand yang Dimaksud

Sementara itu, pihak brand yang dimaksud, Starbucks, melalui pernyataan Starbucks Corporation (Starbucks Corp) yang terakhir diperbarui Oktober 2023, membantah tudingan telah mendukung militer Israel dengan cara apapun. Mereka bahkan menyatakan telah dan tetap menjadi organisasi non-politik.

"Baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden dan CEO Perusahaan, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan atau Angkatan Darat Israel dengan cara apapun,” tulis pihak Starbucks dikutip dari laman Starbucks.co.id, ditulis Jumat pada 16 November 2023 lalu.

Starbucks menyatakan bahwa perseroan dan CEO Howard Schultz sama sekali tidak memberikan dukungan finansial kepada Israel.

"Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat. Starbucks adalah perusahaan publik dan oleh karenanya diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement,” tulis tim Starbucks.

"Tidak. Ini sama sekali tidak benar (mengirimkan keuntungan kepada pemerintah Israel-red)," tambah Starbucks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.