Pesan Sri Mulyani ke BLU Rumah Sakit: Jangan Korupsi dan Harus Pakai Produk Dalam Negeri

Jika pengelola BLU di bidang kesehatan terus menjaga integritas, maka dipastikan dapat membangun rumah sakit yang baik, tentunya dengan alat kesehatan produksi dalam negeri yang tidak kalah dari sisi kualitasnya.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Mar 2022, 13:10 WIB
Petugas membawa pasien terindikasi terinfeksi COVID-19 dari ruang rawat Gedung Anton Soedjarwo Rumah Sakit Bhayangkara RS Sukanto menuju ruang rawat khusus COVID-19, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 Provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan tata kelola di rumah sakit harus diperbaiki terutama rumah sakit yang masuk kategori Badan Layanan Umum (BLU). salah satunya adalah dengan mematuhi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membeli produk dalam negeri.

"Pengadaan alat kesehatan seperti Bapak Presiden sampaikan coba untuk melihat dari industri nasional, jangan ada korupsi, konflik kepentingan, karena alat-alat kesehatan penting bagi pelayanan kesehatan namun juga penting dari sisi keuangan BLU," kata Sri Mulyani dalam Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Rabu (30/3/20220).

Menkeu menjelaskan, jika para pengelola BLU di bidang kesehatan terus menjaga integritas, maka dipastikan dapat membangun rumah sakit yang baik, tentunya dengan alat kesehatan produksi dalam negeri yang tidak kalah dari sisi kualitasnya.

"Jangan sampai rumah sakit justru menjadi salah satu sumber dari masalah tata kelola,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Menkeu, saat ini banyak tantangan pembangunan yang secara otomatis menjadi tantangan kinerja bagi BLU, karena BLU merupakan alat instrumen pemerintah untuk bisa mencapai tujuan dan target-target pembangunan.

“Jadi, dalam hal ini bapak dan ibu sekalian terus-terus menyadari bahwa keberadaan BLU dan oleh karena itu peranan bapak dan ibu sekalian sebagai pimpinan, pengelola, dan pengawas adalah dan harus terus-menerus dikaitkan dengan tujuan pembangunan,” ujar Sri Mulyani.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Transparansi dan Akuntabilitas

Petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) saat swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Menkeu sangat perlu untuk terus meningkatkan kinerja transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola BLU. Alasannya, karena pekerjaan rumah Pemerintah masih banyak, terutama dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

“Pendidikan dan kesehatan menjadi faktor yang sangat penting menentukan kemampuan kita untuk bisa memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Selama pandemi kita juga memahami bahwa dua aktivitas yang begitu penting bagi masyarakat terutama di dalam memupuk generasi muda yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh pandemi,” pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya