Potret Air Terjun Niagara Membeku Akibat Badai Dahsyat Melanda AS

Beberapa bagian dari Air Terjun Niagara terlihat membeku lantaran badai yang terus melanda Amerika Serikat.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2021, 12:25 WIB
Es dan air mengalir di tepi Horseshoe Falls dari Air Terjun Niagara di Ontario, Kamis (31/1). Saat AS dilanda suhu yang lebih dingin dari Antartika, temperatur di Kanada juga menurun menjadi minus 18 derajat Celcius (Tara Walton/The Canadian Press via AP)

Liputan6.com, New York - Beberapa bagian dari Air Terjun Niagara membeku pada Senin 22 Februari karena badai salju yang sangat dahsyat terus melanda wilayah Amerika Serikat (AS).

Suhu turun hingga -18C, disertai dengan badai salju di Niagara, Negara Bagian New York, pekan lalu, wisatawan berkumpul untuk menyaksikan pembentukan es di puncak air terjun terkenal itu selama akhir pekan.

Bongkahan es tebal, dengan awan uap dan pelangi, terlihat mengapung di air sepanjang hari.

Es dan air mengalir di tepi Horseshoe Falls dari Air Terjun Niagara di Ontario, Kamis (31/1). Saat AS dilanda suhu yang lebih dingin dari Antartika, temperatur di Kanada juga menurun menjadi minus 18 derajat Celcius (Tara Walton/The Canadian Press via AP)

Gambar tersebut juga menunjukkan area luas salju tak tersentuh di sekitar tepian air terjun, saat landmark ikonik itu menjadi negeri ajaib musim dingin di tengah cuaca dingin.

Meskipun beberapa gambar menunjukkan bahwa air terjun itu sendiri membeku, air tidak pernah berhenti mengalir.

Es terbentuk di air terjun setiap tahun, tetapi pembekuan yang meluas hanya terjadi setelah periode suhu dingin yang berkelanjutan, menurut Niagara Falls USA.

Bersama dengan banyak negara bagian di AS selama dua minggu terakhir, New York telah dilanda hujan salju dalam jumlah besar, dengan lebih banyak salju diperkirakan turun di Niagara selama beberapa hari ke depan.

Terakhir kali Air Terjun Niagara tertutup salju yang begitu banyak, pada tahun 2017 ketika ketinggian 22 inci turun, menelan air terjun dan area sekitarnya dalam es.

Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Amerika Serikat Membeku

Seorang perempuan berjalan dengan hati-hati menuruni tangga ke stasiun kereta bawah tanah Columbus Circle saat badai salju melanda New York, Senin, (1/2/2021). Badai salju menyebabkan timbunan salju setinggi satu kaki di sepanjang wilayah pesisir timur AS, termasuk New York. (AP Photo/Wong Maye-E)

Kondisi pembekuan melanda banyak negara bagian di seluruh AS minggu lalu, sangat mempengaruhi Texas, dengan Presiden Joe Biden mengumumkan bencana besar di "Lone Star State" karena jutaan orang tidak memiliki listrik atau air bersih akibat cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sebelumnya, pada akhir Desember 2020, badai telah diperkirakan akan membentang dari Colorado ke Maine dan peringatan diberlakukan di 14 negara bagian.

National Weather Service (NWS) juga telah memperingatkan tentang "kondisi perjalanan yang berbahaya" di daerah yang terkena dampak paling parah, dimana beberapa daerah akan melihat lebih banyak salju dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di New York, Wali Kota Bill de Blasio telah memperingatkan bahwa badai salju itu bisa menjadi yang terbesar yang pernah terjadi di kota itu dalam beberapa tahun. 

Dia memperingatkan warga untuk "menganggap ini serius".

 

Reporter: Lianna Leticia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya